Find Us On Social Media :

Abaikan Keberangan NATO, Turki Kian Asyik Eksplorasi Wilayah Mediterania yang Disengketakan Sampai Bulan Depan

By Maymunah Nasution, Minggu, 25 Oktober 2020 | 19:29 WIB

Turki-Yunani Memanas, Kisah 'Bandung Lautan Api' di Tepi Mediterania Kembali Diungkit, saat Bangsa Yunani Dipaksa Saling Bunuh oleh Bangsa Turki

Intisari-online.com - Turki mengatakan sedang memperpanjang survei seismik kapal Oruc Reisnya di daerah sengketa di Mediterania timur hingga 4 November.

Langkah itu akan memicu ketegangan di wilayah tersebut.

Anggota NATO Turki dan Yunani terkunci dalam perselisihan tentang luasnya landas kontinen mereka dan klaim yang bertentangan atas sumber daya hidrokarbon di Mediterania timur.

Perselisihan meletus pada Agustus ketika Turki mengirim Oruc Reis ke perairan yang juga diklaim oleh Yunani dan Siprus.

Baca Juga: Mimpi Buruk NATO Kian Menjadi Kenyataan, Turki Benar-benar Uji Coba Rudal Kontroversial Buatan Rusia Ini, Seperti Apa Keunggulannya?

Bersama dengan dua kapal lainnya, Ataman dan Cengiz Han, Oruc Reis akan terus bekerja di daerah selatan pulau Rhodes Yunani hingga 4 November, pemberitahuan maritim angkatan laut Turki mengatakan Sabtu malam.

Pemberitahuan sebelumnya menjadwalkan pekerjaan survei di daerah tersebut hingga 27 Oktober.

Ankara menarik Oruc Reis bulan lalu untuk memungkinkan diplomasi sebelum pertemuan puncak Uni Eropa, di mana Siprus mengupayakan sanksi terhadap Turki.

Namun, kapal tersebut dikirim kembali bulan ini pada 12 Oktober, sehingga memicu tanggapan marah dari Yunani, Prancis, dan Jerman.

Baca Juga: Layangkan Kecaman Terhadap Muslim Setelah Guru Perancis Dipenggal Oleh Teroris, Macron Secara Menohok Diolok-olok Erdogan: 'Anda Perlu Bantuan Mental'

Setelah KTT tersebut, blok tersebut mengatakan akan menghukum Turki jika melanjutkan operasinya di wilayah tersebut, dalam sebuah langkah yang dikatakan Ankara semakin mempererat hubungan Turki-UE.

Turki mengatakan operasinya berada di dalam landas kontinennya.

Turki juga semakin memperpanjang durasi eksplorasi kapal mereka berulang kali sejak itu.

Athena mengatakan Ankara melanggar hukum internasional dengan masuki perairan Yunani.

Baca Juga: Turki Kembali Buat Marah Yunani, Kali Ini Akan Kirim Kapal Lagi ke Mediterania Timur, 'Turki Penyebab Semua Kekacauan Terkutuk, Termasuk di Suriah!'

Athena juga mendesak UE untuk mempertimbangkan kembali penyatuan bea cukai dengan Turki.

Hal tersebut mereka ajukan sebagai tanggapan atas eksplorasi Ankara di Mediterania, menyesalkan apa yang mereka sebut "fantasi kekaisaran" Turki.

Kekhawatiran tetap tinggi seputar potensi konflik militer antara Yunani dan Turki.

Keduanya telah melakukan manuver di wilayah tersebut dengan fregat dan jet tempur.

Baca Juga: Hanya Tinggal Resepsi untuk Hidup Bahagia Bersama Jamal Khashoggi, Pengantin Muda Khashoggi Menuntut Putra Mahkota Arab Saudi Atas Pembunuhan Suaminya

Turki menegaskan bahwa itu adalah haknya di wilayah Mediterania yang kaya energi, dengan mengatakan tidak semua pulau Yunani cukup besar untuk dihitung ketika harus menggambarkan sejauh mana kedaulatan Yunani.

Sebagian artikel telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Turki perpanjang eksplorasi wilayah Mediterania yang disengketakan hingga 4 November"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini