Merujuk pada data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dirilis pada 2014, sebanyak 2 persen hingga 7,5 persen anak-anak di Indonesia mengalami alergi protein susu sapi, yang terdapat pada susu formula, di masa awal kehidupannya.
Penyebab reaksi alergi
Mengutip dari MayoClinic, reaksi alergi terhadap susu sapi biasanya ditimbulkan oleh kandungan kasein dan whey.
Beberapa anak tidak memiliki ketahanan terhadap dua kandungan protein yang dominan pada susu sapi tersebut.
Imunoglobulin (IgE) pada tubuh beberapa anak dapat menolak dua jenis protein tersebut dengan mendorong produksi zat histamin yang menyebabkan munculnya reaksi alergi.
Beberapa anak mengalami gejala berupa ruam merah yang disertai rasa gatal, diare hingga tinja berdarah, bersin, dan batuk.
Gejala-gejala tersebut dapat langsung timbul saat pertama kali atau setelah beberapa minggu diberikan susu formula yang terbuat dari susu sapi.
Namun, sebelum menyimpulkan bahwa si Kecil mengalami alergi susu sapi karena timbulnya satu atau dua gejala di atas, pastikan dulu dengan tes alergi.
Melalui tes tersebut riwayat alergi keluarga, risiko alergi yang diturunkan pada si Kecil, hingga cara pencegahannya dapat diketahui.
Baca Juga: Apa Perbedaan Antara Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan? Ini yang Kebanyakan Kita Tidak Tahu