Find Us On Social Media :

Datang Bak Pahlawan Ketika Timor Leste Merdeka, Ternyata Australia Aslinya 'Bermuka Dua', Awalnya Dukung Penuh Indonesia Gempur Timor Leste, Tetapi Akhirnya Malah Berbalik Arah

By Khaerunisa, Jumat, 16 Oktober 2020 | 18:43 WIB

Ilustrasi Timor Leste

Intisari-Online.com - Invasi Indonesia tahun 1975 menjadikan Timor Leste provinsi ke-27, namun perlawanan dari kelompok pro kemerdekaan terus dilancarkan.

Setelah 24 tahun menjadi bagian dari wilayah Indonesia, akhirnya tahun 1999 Timor Leste diberikan kesempatan untuk mengadakan referendum.

Tanggal 30 Agustus 1999 menjadi hari bersejarah itu. Kemudian hasilnya diumumkan pada 4 September oleh Sekretaris Jenderal PBB.

Berdasarkan pengumuman itu, diketahui mayoritas warga Timor Leste menginginkan kemerdekaan, yaitu 78,5 dari jumlah pemilih.

Baca Juga: Gulungan Film Ditimbun di Kuburan, Disembunyikan di Celana Dalam, Satu-satunya Bukti Video yang Menangkap Peristiwa Pembantaian Santa Cruz, Mengubah Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Timor Leste

Rupanya hasil tersebut tidak memuaskan sebagian orang, yang kemudianterjadi penghancuran kota.

Kelompok paramiliter mulai menyerang orang-orang dan membakar di sekitar ibu kota Dili.

Peristiwa itu kini dikenal sebagai krisis Timor Timur 1999, yang diyakini menewaskan sekitar 1.400 warga sipil.

Kemudian pasukan resmi PBB (INTERFET), yang sebagian besar terdiri dari personel Angkatan Pertahanan Australia dikerahkan ke Timor Leste untuk membangun dan memelihara perdamaian.