Find Us On Social Media :

Tembakan Dilepaskan, Sebagian Pendemo Roboh dan Lainnya Lari Tunggang Langgang, Begini Mencekamnya Peristiwa Santa Cruz 1991 Timor Leste

By Khaerunisa, Rabu, 14 Oktober 2020 | 12:20 WIB

Patung Pemuda - Satu patung di Pantai Motael menggambarkan Amali berusaha menolong Levi yang tertembak saat peristiwa St Cruz, Dili.

Baca Juga: ‘Jangan Minum Obat Maag dengan Air,’ Pesan dr. OZ Sebelum Meninggal Buat Penderita Maag yang Punya Golongan Darah O

Sebastiao Gomes meninggal dalam gereja Antonio Padua, Motael, Dili, setelah tubuhnya ditembus peluru panas.

Penembakan di gereja St Antonio Padua di Motael itu pun terus menjadi pembicaraan dan menyulut emosi warga Dili.

Rasa nasionalisme dan ingin berpisah dari Indonesia membuncah. Dua pekan kemudian, Minggu 12 November 1991, emosi warga Timor Leste semakin memuncak.

Usai misa di gereja St Antonio Padua Motael orang-orang mulai melakukan aksi protes di jalan. Warga berjalan kaki menuju pemakaman St Cruz. Mereka sekaligus ingin berziarah ke makam Sebastiao Gomes.

Baca Juga: China Tak Bisa Berkutik Lagi, Militer Negeri Panda Bisa Kalah Bahkan Hancur Lebur Ketika Lawan Taiwan Setelah AS Kirim 3 Senjata Canggih nan Mematikan Ini

Bulan Novermber kebetulan adalah adalah bulan arwah dalam kalender liturgi, umat Katolik biasanya berziarah ke makam, mendoakan mereka yang meninggal.

Menunju pemakaman Santa Cruz, warga Timor Leste dalam aksi itu pun membentangkan spanduk, Viva Xanana.

Sementara itu tentara Indonesia berjaga di sudut-sudut jalan dengan senjata siaga.

Namun, aksi demo itu berakhir rusuh, tiba-tiba datang rentetan tembakan.