Find Us On Social Media :

Dijebloskan ke Penjara Israel, Pria Palestina Berada 'di Ambang Kematian' setelah Lebih dari 70 Hari Mogok Makan

By Khaerunisa, Selasa, 13 Oktober 2020 | 20:24 WIB

Para pengunjuk rasa memegang foto-foto tahanan Palestina yang melakukan mogok makan, Maher al-Akhras selama unjuk rasa untuk menunjukkan solidaritas di Gaza.

Baca Juga: Biduran Bikin Tak Nyaman? Ini Cara Mengobati Biduran dan Pencegahannya

Pada hari Senin, sekitar 40 orang mengadakan unjuk rasa di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki untuk mendukungnya.

"Rakyat kami tidak akan mengecewakan Maher al-Akhras," kata Khader Adnan, yang merupakan salah satu dari mereka yang mengambil bagian dalam rapat umum dan yang telah melakukan beberapa aksi mogok makan di penahanan Israel.

Adnan meminta masyarakat internasional dan para pemimpin Palestina untuk menekan Israel atas kasus tersebut.

“Lakukan lebih banyak dalam beberapa jam mendatang. Kami berada di tahap kritis.” katanya.

Baca Juga: Bikin Ngilu, Wanita Ini Ceritakan Bejatnya Kelakuan Tentara Jepang Pada Masa Penjajahan,Wanita yang Jadi Budak Nafsu Sehari Dirudapaksa 50 Tentara, Sampai Terinfeksi Penyakit Kelamin

Sementara itu, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menuntut "pembebasan segera" al-Akhras, menurut pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi WAFA.

Al-Akhras dipindahkan pada awal September ke Kaplan Medical Center, di selatan Tel Aviv.

Pengacaranya telah mengajukan banding beberapa kali ke Mahkamah Agung Israel untuk pembebasannya, termasuk pada sidang pada hari Senin.

Pengadilan tinggi Israel menunda keputusan atas permintaan Senin, mengatakan kasus itu masih dalam peninjauan, menurut ringkasan sidang yang dilihat oleh kantor berita AFP.