Intisari-Online.com - Kim Jong-un menjadi pengganti ayahnya, Kim Jong-il, pada 2011 setelah sang ayah meninggal.
Ketika tangis membanjiri Korea Utara atas meninggalnya Kim Jong-il, warga Korea Utara disebut hanya tahu sedikit tentang putra dan pewarisnya, Kim Jong-un.
Akhirnya menggantikan ayahnya sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara, sebenarnya Kim Jong-un bukanlah sosok yang sejak awal dianggap sebagai calon penerus ayahnya.
Pasalnya, Korea Utara yang menganut paham konfisius diyakini lebih menyukai anak laki-laki tertua.
Sehingga saat itu para analis justru berfokus pada kakak tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam, dan kakak kandungnya, Kim Jong-chul.
Namun, mengutip Kompas.com, dengan dideportasinya Kim Jong-nam dari Jepang pada Mei 2001 serta adanya laporan bahwa saudara tiri Kim Jong Chol "kurang jantan", maka peluang Kim untuk terpilih semakin meningkat.
Para analis pun melihatnya sebagai pemimpin masa depan setelah ia diberi kepercayaan untuk menduduki serangkaian jabatan politik terkemuka.
'Dilangkahi' Kim Jong-un menjadi pewaris tahta, rupanya Kim Jong-chul memiliki sifat dan kehidupan yang berbeda dengan adik kandungnya itu, seperti apa?