Find Us On Social Media :

Kisah Remaja Sragen 11 Tahun Hilang di Jakarta, Dipaksa Ngamen, Hingga Akhirnya Bertemu Keluarga Setelah Iseng Cari Alamat di Google Maps

By K. Tatik Wardayati, Senin, 12 Oktober 2020 | 14:00 WIB

Kisah remaja Sragen yang 11 tahun hilang di Jakarta akhirnya bertemu dengan keluarganya karena keisengannya lihat Google Maps.

Intisari-Online.com – Kecanggihan telepon selular sekarang asal dimanfaatkan dengan bijaksana dapat memberikan lebih dari sekadar manfaat yang berguna.

Tapi, bila menggunakannya tanpa bijak maka justru akan menjadi hal yang merugikan diri sendiri.

Seperti kisah seorang remaja Sragen yang hilang berikut ini namun dapat menemukan keluarganya berkat bijaknya dia menggunakan ponsel.

Ervan Wahyu Anjasworo (17) bisa bertemu kembali dengan keluarganya setelah 11 tahun hilang di Jakarta berkat bantuan Google Maps Street Review.

Baca Juga: Mengharukan! Kisah Seorang Suami yang Penuhi Keinginan Istrinya Punya Foto Keluarga Sebelum Meninggal, Dia Lakukan Sesi Foto dengan ‘Arwah’ Istrinya!

Ervan yang sedang mengikuti pelatihan kerja di Panti Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (PRSABH) Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor iseng mencari informasi tentang keberadaan Pasar Gonggang melalui pencarian Google.

Saat masih kecil, Ervan yang tinggal di Dukuh Panurejo RT 018, RW 006, Kecamatan Kedungupit, Sragen, Jawa Tengah, itu sering diajak sang nenek berbelanja di pasar tradisional di Sragen itu.

"September kemarin saya main komputer. Saya itu iseng-iseng (cari informasi) dengan membuka Google Maps," kata Ervan ketika ditemui Kompas.com di rumahnya Sragen, Jumat (9/10/2020).

"Awalnya saya searching Google Solo. Saya lihat lagi Solo-nya ini ada Wonogiri, Boyolali, Sragen begitu. Saya telusuri satu persatu yang seingatnya itu Pasar Gonggang Sragen," sambung dia.

Baca Juga: Sempat Gemparkan Indonesia Kisah Selamet Pemuda 16 Tahun Nikahi Nenek Rohaya 71 Tahun, Baru-Baru Ini Kabar Keduanya Muncul di Situs Berita Vietnam, Apa yang Diberitakan?

Anak kedua pasangan Suparno dan Sutanti mencatat alamat Pasar Gonggang Sragen yang dia temukan melalui pencarian Google dan memberikan alamat pasar kepada pekerja sosial panti.

"Habis itu kepala panti menghubungi pihak dari Solo, Wonogiri dan wilayah di Jawa Tengah. Sampai akhirnya mengarah ke Sragen," terang dia.

Setelah itu, Ervan menerima kiriman foto-foto keluarga termasuk foto saat dirinya masih kecil dari Sragen.

Ervan ingat foto-foto itu merupakan keluarganya.

"Saya hapal muka ayah saya gimana, muka ibu saya gimana dan muka saudara saya gimana," ujar dia.

Kepala panti tempat Ervan tinggal menghubungi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sragen.

Tidak berselang lama, TKSK Sragen datang ke panti dan mengurus surat kepulangan Ervan.

Game Watch

Ervan menceritakan, dirinya hilang di Jakarta saat masih usia 5 tahun. Ketika itu dirinya sedang mengembalikan game watch ke tempat persewaan.

Baca Juga: Kisah Seorang Dokter Muda yang Meninggal Akibat Pendarahan Otak Karena Berbulan-bulan Tidak Ganti Masker

Ervan dihampiri oleh seorang pengamen untuk mengajaknya pulang ke rumah. Bukannya diajak pulang, justru Ervan diajak pengamen itu untuk mengamen.

"Saya di jalanan (mengamen) sekitar dua tahun," terang dia.

Tidak sampai di situ, Ervan bersama pengamen yang menghampirinya setelah mengembalikan game watch ke Solo selama sebulan.

Habis itu kembali lagi ke Jakarta.

Baru sampai di Bogor, Ervan dan pengamen yang mengajak dirinya mendengar suara sirine milik Satpol PP.

Baca juga: Kisah Ibu dan Anak Difabel, Tak Terurus Sejak Ayah Meninggal, Tubuh Penuh Sampah dan Kotoran

Saking takutnya kena razia Satpol PP para pengamen itu berlarian menyelamatkan diri.

Ervan justru berdiam diri di masjid. Ervan ditemui seorang Ketua RT dan menanyakan tempat tinggal Ervan.

Karena tidak tahu tempat tinggalnya, Ervan lalu diangkat sebagai anak asuh Ketua RT itu.

Baca Juga: Duh, Sedihnya! Kisah Tiga Anak Ini Harus Rela Putus Sekolah Agar Bisa Makan, Ayah Meninggal dan Ibu Pergi dari Rumah Begitu Saja, Dibully Saat Sekolah Dulu

"Sekitar empat bulan Pak RT itu meninggal. Ada cucunya ingin mengasuh saya dan mengangkat saya anak asuh," tutur dia.

Setelah diasuh cucu dari Ketua RT selama tujuh bulan, jelas Ervan, dirinya dibawa oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kota Bogor.

"Ada pegawai P2TP2A ingin mengangkat saya jadi anaknya. Saya disekolahkan dipesantrenkan sekitar delapan tahun," ujar dia.

Ervan juga mendapat pelatihan kerja dari Dinsos Kota Bogor. Bahkan, Ervan diterima magang kerja selama satu tahun dua bulan.

"Ada lagi dari (Dinsos) Kabupaten Bogor yang menunjuk saya. Saya ditanya sama petugas ingin ketemu orangtua tidak. Saya jawab iya," kata Ervan.

Ervan mendapat pelatihan kerja di PRSABH Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor selama dua tahun sampai akhirnya bisa dipertemukan kembali dengan keluarga. (Kontributor Solo, Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "11 Tahun Hilang di Jakarta, Remaja Sragen Bertemu Keluarga Setelah Iseng Cari Alamat di Google Maps"

Baca Juga: Tragis! Kisah Pria Dapat Rejeki Nomplok dari Menang Lotre Rp223 Miliar, Habiskan Uang Secara Gila-gilaan Hingga Istri dan Anaknya Diusir, Kini Hidupnya Seperti Ini

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari