Dilaporkan China akan membantu Ethiopia luncurkan satelit kedua pada 20 Desember.
Institut Teknologi dan Sains Luar Angkasa Ethiopia mengatakan satelit tersebut akan diluncurkan dari sentral peluncuran Taiyuan China, di provinsi Shanxi, China tengah.
Satelit tersebut didesain oleh insinyur Ethiopia dan China di Smart Satellite Technology Corp di Beijing, dan didanai dua negara.
Proyek tersebut konsisten dengan ambisi Beijing untuk menjadi yang terdepan dalam teknologi luar angkasa dalam seperempat abad ke depan.
Beijing sejauh ini telah meluncurkan jumlah roket yang banyak dan kirimkan satelit, pesawat luar angkasa baik dengan awak maupun tanpa awak.
2019 kemarin Beijing sudah meluncurkan 32 roket ke luar angkasa, lebihi negara lain pada tahun tersebut.
Sementara itu, industri luar angkasa Afrika sudah senilai 7 miliar Dolar Amerika dan akan meningkat menjadi 10 miliar Dolar AS 5 tahun mendatang.
Uni Afrika sahkan undang-undang yang membentuk Agensi Luar Angkasa Afrika, berkantor di Mesir dan di berbagai negara lain termasuk Afrika Selatan, Sudan, Mesir, Nigeria, Ghana, Algeria, Moroko dan Kenya, ada programer luar angkasa.