Find Us On Social Media :

Bikin Pasukan Fretilin Hanya Bisa Lari Terbirit-birit, Inilah Operasi Penerjungan Malam Hari Pasukan Kostrad di Timor Leste yang Berhasil Cegah Pembantaian Massal Konflik Timor

By Khaerunisa, Minggu, 11 Oktober 2020 | 17:08 WIB

(ilustrasi) Serbuan pasukan payung Belanda

Seperti yang pernah dilaksanakan oleh pasukan Lintas Udara (Linud) Kostrad ketika melancarkan operasi penerjunan dalam konflik di Timor-Timur pada Januari 1976.

Tujuan serbuan udara saat malam hari dan merupakan satu-satunya penerjunan malam selama operasi militer di Timor-Timur itu adalah untuk menguasai landasan udara di kota Same.

Baca Juga: Awalnya Pasangan Ini Hanya Bersih-bersih Kulkas dan Temukan Kacang Hijau 20 Tahun Silam, Ditawar hingga Rp1,7 Juta per Biji

Agar pasukan payung Kostrad bisa mendarat tepat, untuk memandunya digunakan sebuah kapal perang TNI AL yang sedang lego Jangkar di lepas pantai Tanjung Lalete.

Caranya ketika enam pesawat C-130 Hercules pengangkut pasukan payung Kostrad sedang melintas di atas kapal TNI AL, semua lampu kapal dinyalakan sehingga bisa terlihat dari udara.

Dari posisi di atas kapal semua Hercules yang terbang pada kecepatan 200 mil/jam lalu mengambil arah lurus selama 4 menit, dipastikan sudah tiba di atas kota Same.

Operasi penerjunan pasukan payung itu sesuai rencana dan berdasar panduan lampu-lampu kapal perang akhirnya memang berlangsung sukses.

Pasukan Fretilin yang berada di Same hanya bisa melarikan diri menuju wilayah yang dianggap aman.