Find Us On Social Media :

Saling Lempar Bom Mematikan hingga Buat Kota-kota Luluh Lantak, Perang Armenia-Azerbaijan Makin Brutal, Warga Setempat: Tapi Kenapa Dunia Diam?

By Mentari DP, Sabtu, 10 Oktober 2020 | 08:00 WIB

Perang antara Azerbaijan dan Armenia.

 

Ada banyak orang di sini, meliputi jurnalis yang baru saja meninggalkan Stepanakert, beberapa pengungsi dari desa-desa dekat dengan perbatasan Azerbaijan, relawan dalam perjalanan menuju zona perang.

Beberapa perempuan menangis, sedih karena kehilangan rumah.

Sementara lainnya, lebih tenang dan berdiskusi secara tenang kapan mereka mungkin bisa kembali.

Beberapa pria merokok di pintu ruang bawah tanah, berpura-pura tidak merasa takut.

Mereka mengeklaim bahwa, meski diberitahu untuk berlindung, tapi pemboman sebenarnya jauh di Stepanakert.

Tak lama setelah mereka menuntaskan perkataannya, sebuah bom meledak tak jauh dari tempat mereka berada.

Mereka langsung bersembunyi di ruang bawah tanah bersama yang lain.

Ini adalah situasi yang mengerikan, namun dunia diam

Sebuah kota kuno Shusha berjarak sekitar 10-15 menit perjalanan dari Stepanekaret.

Ibu kota Nagorno-Karabakh, Stepanakert, terletak di lembah, sementara Shusha berada di dataran tinggi.

Kota itu lebih jarang dibom, namun ketika terjadi pengeboman, sangat sulit untuk mencari perlindungan.

Pada Minggu, sebuah pusat budaya di Susha tempat beberapa pengungsi bersembunyi terkena peluru.

Pihak berwenang Nagorno-Karabakh mengklaim bahwa setidaknya 4 warga sipil tewas hari itu, di Shusha dan Stepanakert.

Orang-orang dapat melihat Stepanakert dari Shusha dengan sangat baik.

Baca Juga: Sebut Bodoh dan Sembrono dalam Tangani Pandemi Covid-19, Jurnas Medis Ini Minta Trump Angkat Kaki dari Gedung Putih, 'Dia Sangat Tidak Kompeten'