Advertorial
Intisari-Online.com - Taiwan adalah sebuah negara yang terletak di Asia Timur.
Di mana saat ini negara inimenguasai daerah kepulauan Taiwan, Kepulauan Pescadores, Quemoy, dan Kepulauan Matsu.
Letaknya tepat bersebelahan dengan China.
Namun mereka menyatakan Taiwan merupakan negara merdeka dan memiliki pemerintahannya sendiri.
Sayangnya, pemerintah China tidak sependapat.
Di mana mereka masih menganggap Taiwan sebagai salah satu wilayah mereka dan menolak kemerdekaan Taiwan.
Oleh karenanya jangan heran jika China sering menginvasi Taiwan dan Taiwan berusaha menahannya.
BahkanTaiwan telah menghabiskan dana hampir US$ 900 juta atau setara Rp 13,26 triliun (kurs Rp 14.730) di sepanjang tahun 2020 ini.
Itu semua untuk mengerahkan angkatan udaranya melawan serangan China.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Taiwan.
Dia menggambarkan tekanan yang mereka hadapi saat ini sebagai sesuatu yang "besar".
Reutersmemberitakan, China, yang mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu.
Langkah China merupakan tanggapan atas apa yang disebut Beijing sebagai "kolusi" antara Taiwan dan Amerika Serikat.
MengutipReuters,dalam beberapa minggu terakhir, jet tempur China telah melintasi garis tengah Selat Taiwan, yang biasanya berfungsi sebagai zona penyangga tidak resmi, dan menerbangkan beberapa misi ke zona identifikasi pertahanan udara barat daya Taiwan.
Berbicara di parlemen, Menteri Pertahanan Taiwan Yen De-fa mengatakan angkatan udara Taiwan telah berjuang 2.972 kali melawan pesawat China tahun ini dengan biaya T$ 25,5 miliar (US$ 886,49 juta).
"Akhir-akhir ini tekanannya sangat besar."
"Untuk mengatakan sebaliknya akan menipu banyak orang," kata Yen, tanpa memberikan angka perbandingan untuk tahun lalu.
Dia mengklarifikasi bahwa angka 4.132 misi angkatan udara tahun ini, sebagaimana tercantum dalam makalah briefing parlemen kementerian, sudah termasuk pelatihan dan misi patroli reguler.
Yen mengatakan, angkatan bersenjata Taiwan bulan ini akan melakukan latihan mereka sendiri di lepas pantai barat daya Taiwan, meskipun mereka tidak akan menembak secara langsung.
Angkatan bersenjata Taiwan terlatih dengan baik dan diperlengkapi dengan baik tetapi dikerdilkan oleh pasukan China.
Kementerian Pertahanan Taiwan sebelumnya telah mengakui ketegangan yang ditimbulkan oleh latihan berulang China pada mereka.
Taiwan sedang dalam proses pembenahan armada tempurnya.
Informasi saja, Amerika Serikat pada tahun lalu menyetujui penjualan jet tempur F-16 senilai US$ 8 miliar ke Taiwan.
Kesepakatan ini akan membuat jumlah total pesawat di pulau itu menjadi lebih dari 200, dan menjadi armada F-16 terbesar di Asia.
(Barratut Taqiyyah Rafie)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Berjuang lawan China, Taiwan sudah habiskan dana Rp 13,26 triliun tahun ini")