Gelombang hutang telah ciptakan masalah baru di Afrika dan negara dengan ekonomi yang carut marut di tempat lainnya.
Malpass menyebut, itu merupakan hasil dari pertumbuhan peminjam resmi yang baru, terutama beberapa kreditur China yang sangat kapitalis.
"Mereka telah memperlebar portofolio mereka secara dramatis dan tidak berpartisipasi langsung dalam proses menjadwalkan kembali hutang yang ada."
Hutang itu muncul untuk melembutkan gelombang hutang sebelumnya, jelas Malpass.
Malpass sendiri merupakan mantan pejabat Bendahara AS dan pendukung Presiden Donald Trump.
Inisiatif Jasa Suspensi Hutang (DSSI) dibuat oleh G20 pada April, dan tawarkan moratorium pembayaran hutang antara 1 Mei sampai akhir tahun kepada 73 negara dengan GDP rendah.
Sebagian besar negara tersebut adalah di Afrika, sedang beberapa ada di Asia.
Semua negara itu mendapatkan dampak mengerikan dari pandemi virus Corona.