Find Us On Social Media :

Hitler Telah Lama Mati, Tapi Masih Adakah Penegak Hukum Jerman yang Berpandangan Seperti Sosoknya? Laporan Ini Buktikan Hal Mengejutkan: 'Kebanyakan di Layanan Keamanan!'

By Maymunah Nasution, Rabu, 7 Oktober 2020 | 06:30 WIB

Adolf Hitler

“Ini juga berarti bahwa kami tidak memiliki masalah struktural dengan ekstremisme sayap kanan di antara pasukan keamanan di tingkat federal atau negara bagian,” lanjut Seehofer.

Seehofer menugaskan laporan yang lebih luas ke dalam lingkup ekstremisme dalam layanan sipil.

Beberapa waktu lalu, politikus pro-imigrasi ditembak mati oleh seorang tersangka simpatisan sayap kanan di Hesse.

Sementara itu di Halle, sempat terjadi serangan mematikan di luar sinagoga dan kedai kebab di kota oleh seorang pria bersenjata anti-Semit.

Baca Juga: Mengenal Asal-usul Ashkenazi, Etnis Yahudi yang Punya Nenek Moyang Paling Awal dari Suku Asli Israel

Anggota Kepolisian Jerman dalam beberapa bulan terakhir dihantam oleh pengungkapan tentang petugas yang berbagi konten rasis dan ekstremisme di grup percakapan sayap kanan atau mengirim email yang mengancam ke legislator berdarah Turki.

“Setiap kasus dari ini adalah kasus yang terlalu banyak,” kata Thomas Haldenwang, Kepala badan intelijen domestik BfV.

Laporan yang diluncurkan pada Selasa tersebut melihat ekstremisme hanya dalam pegawai berseragam, layanan keamanan, dan tentara di tingkat federal dan di 16 negara bagian Jerman.

Seehofer mengatakan laporan tersebut adalah laporan komprehensif pertama sejak reunifikasi Jerman 30 tahun lalu.

Baca Juga: Bersumpah Tak akan Biarkan Palestina Merdeka, Menteri Israel 'Kompori' Umat Kristen dengan Data Sejarah yang 'Bias' Ini

"Setiap kasus adalah aib ... karena menodai citra seluruh layanan keamanan," kata Seehofer.

(Danur Lambang Pristiandaru)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masih Ada Polisi Jerman yang Berpandangan Ultranasionalis, Meski Hanya 1 Persen"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini