Penulis
Intisari-Online.com -Seorang menteri Israel bersumpah tidak akan membiarkan Palestina merdeka sambil 'mengompori' umat Kristen.
Sang menteri menyebut bahwa sampai kapanpun pemerintah zionis tidak akan pernah mengizinkan Palestina berdiri di tanah Israel.
Selain itu, dia juga menyebut bahwa Israel pada dasarnya negara yang diciptakan hanya untuk umat Kristen dan Yahudi.
Menteri tersebut juga mengeluarkan sebuah pernyataan kontroversial terkait dengan kondisi umat Kristen di Palestina dan Gaza.
Kondisi apa yang dimaksud? Simak uraiannya berikut ini!
Menteri Kerja Sama Regional Israel, Ofir Akunis baru-baru ini mengatakan bahwa Israel sampai kapapun tidak akan pernah membiarkan Palestina merdeka.
Hal itu disampaikan Akunis dalam acara "Bersama untuk Lembah Yordania" beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari Arutz Sheva, Jumat, (25/9/2020).
“Karena itu, saya tidak akan pernah mengizinkan berdirinya Negara Palestina di jantung tanah Israel,” tegasnya.
Menurut dia, Israel adalah tempat kelahiran agama Yahudi dan Kristen.
“Ini adalah tanah tempat para leluhur kami berdoa, raja-raja kami memerintah, dan tempat para nabi kami menerima wahyu,” kata Akunis.
Ia juga mengatakan bahwa orang-orang Yahudi telah kembali ke tanah air mereka Israel, yang diyakini sebagai tempat menerima wahyu.
Akunis mengungkapkan bahwa orang Israel telah kembali ke gurun, dan membuat daerah itu mekar kembali.
“Kami memulihkan bahasa kuno Alkitab dan membuatnya berbicara lagi. Dan kami membangun kembali reruntuhan Yerusalem dan membuatnya kuat kembali, ” ujarnya.
Baru-baru ini, dirinya mendapat kehormatan untuk bertemu dengan para pemimpin komunitas Kristen Israel di Kediaman Presiden Israel di Yerusalem.
“Israel bangga menjadi satu-satunya negara di Timur Tengah tempat orang Kristen bertahan dan berkembang. Komunitas Kristen kami tumbuh dengan pesat dan berkembang pesat,” lanjut Akunis.
Menurutnya, orang Kristen tidak bisa hidup aman di wilayah yang dikuasai Palestina, di mana orang Kristen dianiaya karena menjalankan keyakinan mereka.
“Jumlah orang Kristen di Palestina dan di Gaza terus menurun dan ibadah Kristen sangat dibatasi. Ini tidak bisa dilanjutkan. Israel berdiri bersamamu," kata menteri itu.
Ia mengatakan bahwa, saat mengunjungi Israel, wisatawan tidak memerlukan buku panduan wisata.
“Alkitab itu sendiri adalah buku panduan tur Anda. Setiap lokasi dan situs suci dapat ditemukan persis seperti yang dijelaskan dalam Alkitab. Baik itu Yerusalem, Hebron, Shiloh, Beit El, Bethlehem dan banyak lagi,” terangnya.
Maka untuk itu, dirinya sampai kapanpun tak akan membiarkan Palestina merdeka dan merebut wilayah Israel.
Akunis mengatakan, di Amerika Serikat, ada 11 tempat bernama Hebron, lima tempat bernama Shiloh, empat tempat bernama Beit El, dan enam tempat bernama Betlehem.
“Di sini, di Israel, kami hanya memiliki satu Hebron, hanya satu Shiloh, hanya satu Beit El dan satu Yerusalem yang bersatu,” terangnya.
Menurutnya, salah satu tempat terpenting di Israel adalah Lembah Yordan.
“Kedaulatan Israel di Lembah Yordania, dan penetapannya sebagai perbatasan timur kami, akan diperlukan baik dari sudut pandang keamanan negara dan agama,” lanjut Akunis.
Dari segi keamanan, lanjutnya, kedaulatan Israel di Lembah Jordan akan memastikan bahwa teroris akan diblokir dari penyelundupan senjata dari Yordania ke Palestina untuk menyerang Israel.
Demikian pula, itu akan memastikan bahwa teroris akan diblokir dari penyelundupan senjata dari Otoritas Palestina untuk menyerang Yordania.
“Kedaulatan Israel atas Lembah Yordania akan melindungi keamanan orang Israel dan Yordania, dan mencegah pembentukan negara teroris lain di Timur Tengah, " jelasnya.
"Dari sudut pandang agama, Lembah Jordan adalah situs suci bagi orang Yahudi dan Kristen," kata Akunis.
Sebagai Menteri Kerja Sama Regional Israel, Akunis bersumpah akan melakukan segala daya untuk lebih meningkatkan kerja sama dengan orang Kristen di Timur Tengah
“Dan saya akan melakukan segala daya saya untuk memastikan bahwa Qasr Al Yahud dan semua Lembah Yordan akan tetap menjadi bagian dari Israel selamanya.
Kami akan mengembangkan, membangun, dan memperkuat Lembah Yordan untuk generasi mendatang,” pungkasnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)