Tidak seperti J-20 yang disponsori pemerintah, FC-31 benar-benar jet tempur bikinan swasta yang ditujukan kepada pasar luar negeri.
Kendati demikian, sejauh ini belum ada negara yang meminati FC-31.
FC-31 mewakili peluang Beijing untuk bersaing di pasar dunia yang menguntungkan untuk jet tempur yang menghindari radar.
Jika J-20 dilarang diekspor seperti F-22 bikinan AS, maka FC-31 dapat disamakan dengan F-35 yang ditujukan untuk pasar luar negeri.
Angkatan Udara China mulai menerima J-20 untuk digunakan di garis depan pada 2017, 12 tahun setelah F-22 mulai beroperasi.
Pada akhir 2019 setidaknya ada 13 unit J-20 yang beroperasi.
Angkatan Udara China juga telah memfokuskan upayanya untuk mengganti mesin AL-31 buatan Rusia dengan mesin WS-10 yang dibuat khusus.
Danur Lambang Pristiandaru
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Sengaja Larang Ekspor Jet Tempur Siluman J-20, Ini Alasannya"