Find Us On Social Media :

Meski Telah Merdeka Selama 18 Tahun, Timor Leste Tak Punya Mata Uang Sendiri dan Malah Gunakan Dollar Amerika, Ternyata Begini Asal Mulanya

By Mentari DP, Sabtu, 3 Oktober 2020 | 15:30 WIB

Ilustrasi peta Timor Leste.

Intisari-Online.com - Mata uang merupakan alat pembayaran transaksi ekonomi yang digunakan di suatu negara.

Contoh mata uang Indonesia adalah Rupiah. Sementara mata uang Amerika Serikat adalah US Dollar atau Dollar Amerika.

Nah, ternyata Timor Leste tak punya mata yang sendiri. 

Negara tetangga Indonesia malah menggunakan Dollar Amerika sebagai mata uang mereka.

Baca Juga: Dianggap Lebih Lemah Karena Belum Punya Sekutu, Militer Armenia Justru Berhasil Tembak Jatuh Pesawat Tempur Azerbaijan, 'Semua Unit Militer Armenia Telah Disiagakan Penuh'

Mengapa?

Dilansir dari wsws.org pada Sabtu (3/10/2020), Administrasi Transisi PBB di Timor Timur (UNTAET) mengumumkan pada Januari 2020 bahwa Dollar Amerika akan menjadi mata uang resmi Timor Leste.

Sehingga transaksi pemerintah harus dilakukan dalam Dollar Amerika.

Seperti gaji pegawai negeri, pajak, dan pembayaran lainnya.

Baca Juga: Mars dan Bulan 'Bertemu', Hujan Meteor, hingga Blue Moon, Sederet Keajaiban Benda Langit Akan Terjadi pada bulan Oktober 2020 Ini, Jangan Terlewat!

Sebelumnya, negara bekas jajahan Portugis dan wilayah Indonesia ini menggunakan Rupiah Indonesia sebagai mata uang resmi mereka.

UNTAET mengatakan langkah tersebut telah diadopsi oleh 15 anggota Dewan Konsultasi Nasional (NCC), yang mencakup tujuh perwakilan dari koalisi nasionalis Timor Leste, Dewan Perlawanan Nasional Timor Leste (CNRT).

Pengumuman tersebut diikuti dengan konferensi pers bersama para pejabat dari PBB dan CNRT.

Seorang tokoh senior CNRT, Joao Carrascalao, presiden Uni Demokratik Timor (UDT), sangat ingin menghilangkan kesan tentang kurangnya kedaulatan ekonomi.

"Itu adalah keputusan bulat oleh PBB dan CNRT," katanya.

Mereka juga mengakui bahwa keputusan itu dibuat tanpa "tekanan apa pun" dari PBB atau Dana Moneter Internasional.

Walau begitu dia mengakui bahwa memilih Dollar Amerika sebagai mata uang mereka berarti mereka harus "sekuat" Amerika Serikat.

Dan tentu ini akan "lebih sulit" dilakukan di amsa depan.

Luis Valdivieso, kepala kantor IMF di Dili, mengatakan penggunaan Dollar Amerika dapat menghindari potensi masalah yang terkait dengan Escudo Portugis (kini Portugal), mata uang yang sebelumnya disukai oleh banyak pemimpin CNRT.

Apalagi nantinya ada penyerapan Escudo ke dalam Euro, mata uang Uni Eropa.

Baca Juga: Saham Anjlok hingga Harga Minyak Mentah Jatuh, Banyak Dampak Buruk Bermunculan Pasca Trump Terjangkit Covid-19, Amerika Bisa Sampai pada 'Titik Kritis'

Valdivieso menunjukkan bahwa salah satu faktor utama dalam mengadopsi Dollar Amerika adalah ketergantungan wilayah yang sangat bergantung pada dana IMF, bantuan asing, dan investasi.

“Saya pikir pertimbangan utama adalah salah satu pertimbangan pragmatis mengingat fakta bahwa sekarang sangat mendesak untuk menerima pembayaran atas pelaksanaan anggaran.”

Hanya saja keputusan itu membuat nasib Timor Leste tidak begitu menyakitkan.

Sebab, mata uang mereka itu sekarang akan dikendalikan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Dan tentu warga Timor Leste harus mengikuti keputusan tentang jumlah uang beredar, suku bunga, dan kebijakan ekonomi lainnya akan menentukan nilai mata uang, mendikte ketentuan perdagangan wilayah, dan sebagian besar membentuk arah ekonomi.

Apalagi faktanya bahwa Dollar Amerika merupakan mata uang terkuat di dunia. Sejak dulu hingga sekarang.

Baca Juga: 'Pesawat Kiamat' Terbang di Atas Langit Washington Pasca Trump Terinfeksi Covid-19, Seolah Beri Peringatan pada Musuh-musuh Amerika, 'Komando Nuklir AS Tetap Aktif, Bahkan Jika Presiden Sakit'