Find Us On Social Media :

Jangan Pernah Berhenti dari Pengobatan Medis, Ini Risiko Mengobati Kanker dengan Obat Herbal, Penanganan Penyakit Bisa Jadi Terhambat

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 2 Oktober 2020 | 18:00 WIB

ilustrasi herbal

Pasalnya, bahkan dalam uji klinis ada pertimbangan tentang jumlah orang yang mengalami kesembuhan.

“Misal dari 10 orang ada 3 yang sembuh. Pertanyaannya kalau 100 orang berarti harus 30 orang. Kalau 1000 orang berarti harus 300 orang. Tercapai nggak itu?" ujar Walta.

"Nah kalau dari 100 orang baru 6 yang 'sembuh', berarti nggak boleh diklaim berhasil. Dianggap 6 orang itu bernasib baik karena statistiknya nggak sama,” sambungnya.

Sehingga, ketika seseorang menggunakan obat herbal sebagai obat kanker harus dipastikan pula kondisinya apakah menimbulkan efek ke bagian ginjal atau hati untuk memastikan obat tersebut aman atau tidak untuk dikonsumsi lebih lanjut.

“Kalau dia (obat herbal) bisa untuk antikanker, dia bukan lagi namanya obat herbal, tapi antikanker. Tentunya harus memenuhi kriteria obat tersebut sebagai obat kanker," pungkasnya.(Anjar Saputra)

Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul “Risiko Mengobati Kanker dengan Obat Herbal, Penanganan Penyakit Malah Bisa Terhambat

 Baca Juga: Coba Campuran Kunyit dan Madu, Rasakan Manfaatnya dari Tingkatkan Imunitas Tubuh demi Cegah Covid-19 Hingga Cegah Kanker

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari