Find Us On Social Media :

Kerusuhan Kembali Pecah di Papua, Benarkah Mereka Sudah Tak Sudi Bergabung dengan Indonesia?

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 1 Oktober 2020 | 16:50 WIB

Kerusuhan Kembali Pecah di Papua

Rekaman video dan foto di media sosial menunjukkan orang-orang berlarian panik setelah terdengar tembakan.

Telah terjadi peningkatan ketegangan di Papua antara pasukan keamanan dan kelompok separatis dalam beberapa pekan terakhir, dengan kematian setidaknya dua warga sipil dan dua tentara, termasuk penembakan terhadap seorang pendeta Kristen yang populer.

Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat mengatakan hingga 200 pengunjuk rasa telah ditangkap di seluruh kabupaten Nabire, memicu demonstrasi lebih lanjut untuk pembebasan tahanan politik tersebut.

Awal bulan ini, Pendeta Yeremia Zanambani ditemukan tewas di dekat rumahnya, tubuhnya penuh dengan peluru dan luka tusuk.

Baca Juga: Berniat Dekati Indonesia, Israel Ternyata Pernah Akui Kedaulatan Indonesia, Namun Sedikitpun Tak Digubris Presiden Soekarno, Malah Israel Dipermalukan Seperti Ini

Tidak ada yang dituntut atas pembunuhannya, dan kelompok kemerdekaan Papua khawatir tidak akan ada penyelidikan yang tulus atas kematiannya.

Bekas koloni Belanda itu dimasukkan ke Indonesia setelah referendum 1969 yang didukung PBB yang disebut Act of Free Choice, secara luas dikutuk sebagai tindakan curang, dengan lebih dari 1.000 orang Papua terpilih dipaksa, beberapa diancam dengan kekerasan, untuk memberikan suara untuk mendukung pemerintahan Indonesia.

Otonomi khusus ditentang oleh banyak penduduk Papua yang menuntut referendum kemerdekaan secara bebas.

Pemimpin Papua Barat yang diasingkan, Benny Wenda, ketua United Liberation Movement of West Papua, mengatakan Indonesia telah menjanjikan otonomi kepada rakyat Papua Barat selama 50 tahun.

"Setiap kali, di bawah otonomi hanya ada peluru dan pembunuhan," tulisnya pada bulan Juli.

Baca Juga: Siapa Sangka, Kopassus Pernah Gerebek Padepokan Dukun Kebal Senjata, Rupanya Ada Alasan Logis Penggerebekan Terjadi, Ini Cerita Lengkapnya