Find Us On Social Media :

Libatkan Tank, Drone, hingga Rudal, Perang Antara Armenia-Azerbaijan Bisa Jadi Awal Perang Dunia 3 Pecah, Apalagi Jika Rusia dan Turki Ikut Serta

By Mentari DP, Kamis, 1 Oktober 2020 | 09:25 WIB

Perang antara Armenia dan Azerbaijan.

Intisari-Online.com - Sejak awal tahun 2020, beberapa negara tengah berkonflik dan menimbulkan kekhawatiran perang akan pecah.

Negara-negara yang dimaksud adalah Iran vs Amerika Serikat (AS), Korea Utara vs AS, atau AS vs China.

Namun memasuki kuartal keempat tahun 2020, justru terjadi perang antara pasukan Armenia dan Azerbaijan di sekitar wilayah Nagorno-Karabakh yang diperebutkan di Kaukasus selatan.

Dilansir dari bbc.com pada Kamis (1/10/2020), dalam skala dan cakupan, pertempuran yang meletus pada hari Minggu lalu melampaui eskalasi berkala beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Walau Miliki Utang Sebanyak Rp5.000 Triliun, Nyatanya Indonesia Tak Masuk Top 5 Bahkan Top 20 Negara Dengan Utang Tertinggi di Dunia, Nomor 1 Tembus Rp133.569 Triliun!

Sebab perang itu melibatkan artileri berat (alat berat apapun yang menembakkan proyektil di medan perang) seperti tank, rudal, dan drone.

Sejauh ini ada lebih dari 100 kematian yang dikonfirmasi. Mereka adalah warga sipil dan tentara Armenia.

Sementara Azerbaijan tidak merilis data tentang kerugian militernya, tetapi dapat diasumsikan jumlahnya kurang lebih sama.

Disebutkan bahwa pertempuran tersebut tampaknya didorong oleh upaya pasukan Azerbaijan untuk merebut kembali sebagian wilayah yang diduduki oleh pasukan Armenia dalam perang Karabakh setelah Uni Soviet runtuh.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Tentara Nomor 1 di Dunia, Nyatanya 20% Tentara Amerika Serikat Malah Dilaporkan Bunuh Diri, Bukan Karena Perang Tapi Karena Bencana Dunia Ini

Sebelum perang ini, bentrikan pernah terjadi pada Juli 2019 di daerah perbatasan internasional antara Armenia dan Azerbaijan.

Tapi kali ini lebih parah. Sebab warga sipil di Armenia dan Azerbaijan juga telah diserang.

Dan perang ini sepertinya akan berlangsung lama. Karena Azerbaijan telah menolak negosiasi baru dengan Armenia.

Buruknya lagi, Azerbaijan memiliki tingkat dukungan Turki yang lebih besar untuk diandalkan.

Jika sampai Turki ikut campur, maka perang ini akan meluas karena negara lain kemungkinan akan ikut campur.

Apa peran Turki?

Turki secara tradisional memberikan dukungan moral dan diplomatik kepada Azerbaijan.

Hubungan antara pejabat pertahanan kedua negara semakin intensif setelah bentrokan Juli tahun lalu, dan diikuti latihan militer bersama.

Sejak pertempuran dimulai pada hari Minggu, Turki telah menyatakan dukungan tanpa syarat kepada Azerbaijan, dan tampaknya memberikan Azerbaijan berbagai jenis kemampuan militer.

Kejadiran Turki di belakang Azerbaijan bisa berbahaya sebab militer Turki begitu dihormati.

Selain itu, mereka juga memiliki drone militer yang kuat, pasukan yang banyak, hingga tentara bayaran yang pernah membunuh dari Suriah untuk berperang demi Azerbaijan.

Baca Juga: Jet Tempur China Lebih dari 40 Kali Terbang di Langit Taipei, Warga Taiwan Cemas Bukan Main, Langsung Lakukan Persiapan Ini Jika Perang dengan China Meletus, Bisa Warga Indonesia Contoh Loh

Apa peran Rusia?

Nah, jika Azerbaijan bersekutu dengan Turki, maka Armenis punya 'teman' yang hebat juga.

Mereka adalah Rusia.

Melalui hubungan bilateral dan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, Moskow memberi Armenia jaminan keamanan.

Tetapi perjanjian itu tidak mencakup zona pertempuran di Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Terlebih lagi, Moskow juga memasok senjata ke kedua belah pihak dan merupakan salah satu ketua bersama Grup Minsk yang menengahi konflik.

Rusia memang telah menyerukan gencatan senjata, tetapi jumlahnya tidak besar.

Selain itu, Rusia belum mengadakan pertemuan kepemimpinan politik atau militer Armenia dan Azerbaijan.

Sehingga sikap Rusia masih 'netral'.

Tetapi jika pada akhirnya Rusia memiliki bersekutu dengan Armenia atau Azerbaijan, maka bisa dipastikan bahwa perang itu bisa meluas menjadi perang dunia 3.

Baca Juga: Jumlahnya Melonjak, 23 Warga Sipil dan Anggota Militer Terbunuh Ketika Perang antara Azerbaijan dan Armenia Pecah, 'Kelompok Pemberontak Tembaki Perempuan dan Anak-anak'