Find Us On Social Media :

Kegamangan Vaksin Covid-19 Berbahan Hati Hiu, Ahli Konservasi Sebut Bahayanya Bagi Manusia Jika Predator Tingkat 1 Itu Musnah

By Maymunah Nasution, Senin, 28 September 2020 | 17:27 WIB

Simbiosis antara hiu dan ikan remora.

Mereka mempertanyakan, mengapa sebuah perusahaan memilih untuk menggunakan squalene yang diturunkan dari hiu dalam vaksin mereka, daripada alternatif nabati yang berkelanjutan?

"Satu-satunya jawaban yang dapat kami lihat adalah biaya. Squalene nabati sekitar 30 persen lebih mahal daripada squalene hiu," ucapnya.

Salah satu alasan mengapa hiu squalene lebih murah adalah karena kemudahan ekstraksi dari hiu.

Proses ini hanya membutuhkan waktu 10 jam, sedangkan hampir 70 jam pemrosesan diperlukan untuk mendapatkan squalene minyak zaitun dengan kemurnian yang sama.

Baca Juga: Digadang Bakal Jadi Sekutu China di Laut China Selatan, Negara Ini Terang-terangan Ogah Berada di Pihak China, Bahkan Kembali Bersekutu dengan Amerika Untuk Lawan China

Para juru kampanye Shark Allies menambahkan, "Kami ingin memperjelas ini, Shark Allies sama sekali tidak meminta perusahaan-perusahaan ini untuk memperlambat proses vaksin Covid-19."

"Sebaliknya, kami meminta perusahaan-perusahaan ini untuk mengganti squalene hiu di beberapa adjuvan vaksin ini dengan squalene alternatif non-hewani."

Penggunaan hiu dalam vaksin Covid-19 "pandangan pendek, tidak dapat diprediksi, dan tidak berkelanjutan.

Ada alternatif yang lebih baik. Industri harus mendengarkan," desak SA.

Baca Juga: Perlukah Vaksinasi Influenza? Ini Dianggap Menyelamatkan Karena Serangan Flu Sekaligus Covid-19 Bisa Tingkatkan Risiko Kematian