Find Us On Social Media :

Sudah Siapkan yang Terburuk, Rupanya Warga Taiwan Siap Siaga Jika Perang dengan China Meletus, Ini Persiapan Mereka

By Maymunah Nasution, Senin, 28 September 2020 | 14:34 WIB

Persiapan Sudah Matang Tinggal Eksekusi, China Akan Serbu Taiwan Tanggal 3 November 2020

Intisari-online.com - Ketika jet tempur dan helikopter militer melesat melintasi langit di atas ibu kota Taiwan, Taipei, pada pukul 06.30 pada Kamis pagi, media sosial di Taiwan diramaikan dengan postingan bernada cemas.

Melansir The Telegraph, Kementerian pertahanan Taiwan dengan cepat mengklarifikasi bahwa serangan mendadak itu adalah latihan yang dilakukan untuk Hari Nasional Taiwan pada bulan Oktober.

Wajar saja jika rakyat Taiwan cemas.

Pasalnya, pesawat militer China telah dicegat lebih dari 40 kali sejak pertengahan September karena aksinya yang terbang di dekat wilayah udara Taiwan.

Baca Juga: Jet Tempur China Lebih dari 40 Kali Terbang di Langit Taipei, Warga Taiwan Cemas Bukan Main, Langsung Lakukan Persiapan Ini Jika Perang dengan China Meletus, Bisa Warga Indonesia Contoh Loh

Kejadian ini membuat publik Taiwan gelisah.

Selama beberapa dekade, Taiwan yang demokratis telah terbiasa dengan ancaman invasi dari kepemimpinan Komunis China, yang tidak pernah menguasai pulau berpenduduk 24 juta itu namun mengklaimnya sebagai wilayahnya sendiri.

Akan tetapi peningkatan intimidasi militer baru-baru ini, peringatan perang dari media pemerintah, dan kebijakan luar negeri China yang semakin agresif, telah menimbulkan kekhawatiran dalam beberapa bulan terakhir bahwa konflik di Selat Taiwan adalah kemungkinan yang sangat mungkin terjadi.

“Dalam skenario terburuk, kami memiliki keyakinan bahwa dalam rangka membela negara, Taiwan akan mengambil pendekatan seluruh bangsa, seluruh masyarakat, terutama jika Anda mempertimbangkan kekuatan tembak yang telah dibangun oleh Tentara Pembebasan Rakyat, apakah itu dalam jumlah misil, atau muatan serangan udara,” katakata Enoch Wu, 39 tahun, seorang bintang politik yang baru-baru ini meluncurkan program pelatihan ketahanan untuk mengajari individu dan komunitas bagaimana mengatur tempat penampungan dan memberikan Pertolongan Pertama jika terjadi invasi bencana.

Baca Juga: Bisa Tampung 10.000 Orang, China Tak Hentinya Membangun Kamp Uighur Baru di Xinjiang, Kesaksian Korban Ungkap Penyiksaan dan Dipaksa Nyanyi Lagu Propaganda