Penulis
Intisari-Online.com - Pandemi virus corona (Covid-19) begitu mengguncangIndonesia.
Sudah banyak kebijakan yang diterapkan pemerintah, namun jumlah kasusnya tidak kunjung berkurang.
Hal ini lantas membuat seluruh warga Indonesia cemas.
Melihat hal ini,Presiden Joko Widodokembali menegaskan bahwa krisis akibat pandemi Covid-19 tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga 215 negara di berbagai belahan dunia.
Presiden Jokowi juga membandingkan dampak pandemi di Indonesia dengan sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dan India.
Hal itu diungkapkannya saat membuka Muktamar IV Parmusi secara virtual, Sabtu (26/9/2020).
Selain membandingkan jumlah kasus, Presiden Jokowi juga turut menyebut soal pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat pandemi ini di berbagai negara.
Lantas, bagaimana sebenarnya kondisi Indonesia dibandingkan negara-negara lain di dunia terkait pandemi virus corona?
Jumlah kasus
Pada Minggu (27/9/2020), pemerintah kembali mengumumkan 3.874 kasus baru Covid-19 yang terjadi di Indonesia.
Dengan demikian, jumlah total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di Indonesia adalah sebanyak 275.213 kasus.
Dilihat dari data tersebut, Indonesia berada di posisi ke-23 dari 215 negara di dunia dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak dan nomor 9 di Asia.
Saat ini, Amerika Serikat memiliki 7,2 juta dan menjadinegara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia.
DisusulIndia 5,9 juta kasus , Brazil 4,7 juta kasus, Rusia 1,1 juta kasus, dan Kolombia 806.038 kasus.
Sementara di atas Indonesua ada Jerman dengan 285.025 dan di bawah Indonesia ada Israel 229.374 kasus dan Ukraina 198.634 kasus.
Kasus kematian dan jumlah pasien sembuh
Selain kasus-kasus baru, Indonesia juga kembali mencatatkan 78 kasus kematian hari ini, Minggu (27/9/2020), sehingga jumlah total kasus kematian yang telah terjadi menjadi sebanyak 10.386 kasus.
Dari jumlah kasus kematian ini, Indonesia berada di peringkat ke-17 dari 215 negara di dunia dan peringkat ke-3 di Asia.
Di Asia, negara dengan jumlah kasus kematian terbanyak adalah India, yaitu 94.534, disusul Iran dengan lebih dari 25.000 kasus kematian.
Sementara, jumlah pasien sembuh cenderung berbanding lurus dengan jumlah total kasus.
Indonesia sendiri berada di peringkat ke-20 untuk negara dengan jumlah pasien sembuh terbanyak di dunia dan nomor 9 di Asia.
Positivity rate
Positivity ratemerupakan persentase pasien yang memiliki hasil tes positif Covid-19, yaitu dihitung dengan membagi jumlah kasus positif dengan tes yang dilakukan.
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI, Minggu (27/9/2020), angka positivity rate Indonesia sendiri berada di angka 14,4 persen.
Artinya, apabila ada 100 orang yang dites, kemungkinan akan ada 14 orang yang terdeteksi positif virus corona.
Angka ini jauh melebihi batas ambang ideal yang ditetapkan oleh WHO, yaitu 5 persen.
Menurut Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, positivity rate (PR) ini penting untuk diperhatikan oleh tiap-tiap wilayah.
Apabila PR di atas 5 persen, maka diklasifikasikan tinggi dan sangat serius jika berada di atas 10 persen.
"Itu artinya bahwa di daerah tersebut memiliki penularan komunitas yang relatif tinggi dan cakupan tes yang belum cukup untuk menyaring atau mendeteksi kasus positif di masyarakat tersebut," jelasnya sebagaimana dikutip Kompas.com (25/7/2020).
(Vina Fadhrotul Mukaromah)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Sempat Dibandingkan dengan Negara Lain, Bagaimana Kondisi Covid-19 di Indonesia?")