Penulis
Intisari-Online.com – Wabah virus corona yang hingga kini belum nampak tanda-tanda akan segera berakhir hanya bisa kita sikapi dengan kewaspadaan tinggi.
Mencegah virus corona menginfeksi tubuh kita adalah satu-satunya cara.
Mematuhi protokol kesehatan yang sudah disampaikan pemerintah adalah cara mencegah virus corona.
Memakai masker adalah satu dari tiga protokol kesehatan yang harus kita taati.
Namun, di sisi lain, timbul berbagai masalah kesehatan akibat pemakaian masker yang berkepanjangan.
Sakit tenggorokan menjadi salah satu efek negatif dari pemakaian masker jangka panjang.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Menghimpun data Cleveland Clinic, pakar pengobatan medis Neha Vyas mengatakan memakai masker terlalu lama memang bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
Menurutnya, orang-orang cenderung harus berbicara lebih keras agar bisa didengar oleh lawan bicara ketika memakai masker.
Akibatnya, hal ini bisa menyebabkan ketegangan pada tenggorokan yang memicu rasa sakit.
Selain itu, virus atau kuman yang terperangkap di dalam masker juga bisa menyebabkan sakit tenggrokan.
Masker yang kotor, entah karena terlalu lama dipakai atau cara pemakaian yang keliru, membuat kuman atau virus menumpuk di dalamya dan bisa memicu sakit tenggorokan.
"Sakit tenggorokan juga bisa dipicu oleh iritasi lingkungan, seperti udara kering atau adanya penyakit Gerd," tambah Vyas.
Vyas juga berkata, beberapa orang memang rentan mengalami sakit tenggorokan karena berbagai faktor.
"Setiap orang bisa mengalamis akit tenggorokan. Tapi, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, menderita alergi, atau sering berbicara bisa sangat rentan mengalaminya," ujarnya.
Cara mengatasi
Selain memastikan kebersihan masker yang kita pakai, Vyas menyarankan kita untuk sebisa mungkin membatasi diri agar tidak menyentuh atau melepas masker.
Ketika benar-benar perlu melepasnya, pastikan tangan kita bersih saat melepas dan memakainya kembali.
Untuk mengatasi sakit tenggorokan yang sudah terjadi, kita bisa menggunakan obat antihistamin atau obat anti-inflamasi yang dijual bebas, seperti asetaminofen dan ibuprofen.
Untuk memastikan cara terbaik menangani sakit tenggorokan, sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter.
Sedangkan untuk memastikan kebersihan masker yang kita gunakan, sebaiknya kita mencucinya dengan tepat.
Jika mencucinya dengan mesin, gunakan pengaturan suhu terpanas untuk menetralkan mikroba.
Ketika mengeringkannya, keringkan di tempat yang mendapatkan paparan cahaya matahari paling tinggi atau menggunakan mesin pengering dengan pengaturan suhu tertinggi untuk membasmi semua patogen yang tersisa pada masker.
Apabila mencucinya secara manual atau dengan tangan, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyarankan kita untuk melakukan langkah berikut:
- Periksa label untuk mengetahui apakah pemutih yang kita gunakan bisa untuk desinfeksi.
Beberapa produk pemutih, terutama yang bisa dipakai untuk pakaian berwarna, tidak sesuai untuk desinfeksi.
- Gunakan pemutih yang mengandung 5,25 persen hingga 8,25 persen natrium hipoklorit.
- Pastikan produk pemutih tidak melewati tanggal kedaluwarsa.
- Jangan pernah mencampur pemutih rumah tangga dengan amonia atau pembersih lainnya
- Pastikan mencuci di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.
- Campurkan empat sendok teh pemutih dengan tiga liter air.
- Rendam masker dalam larutan pemutih selama 5 menit.
- Buang larutan pemutih ke saluran pembuangan dan bilas masker secara menyeluruh dengan air dingin atau suhu kamar.
- Pastikan masker benar-benar kering setelah dicuci. (Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakai Masker Bikin Sakit Tenggorokan, Begini Cara Mengatasinya"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari