Find Us On Social Media :

Dulu Dijadikan Propaganda Untuk Berangus Orang Yahudi, Ternyata Prediksi Hitler Tentang Yahudi Benar-benar Terjadi Saat Ini, Pantas Saja Hitler Sangat Benci Orang Yahudi

By Afif Khoirul M, Kamis, 24 September 2020 | 12:49 WIB

Alasan Hitler memberangus bangsa Yahudi.

Intisari-online.com - Ketika Nazi berkuasa atas Jerman, banyak hal besar terjadi, salah satunya genosia Yahudi yang dilakukan oleh Adolf Hitler.

Hitler sendiri percaya pada keyakinan bahwa bangsa Arya umumnya orang Jerman adalah orang-orang pilihan.

Selain itu dia menaruh kebencian pada orang Yahudi sebagai musuh rasial, perusak kemurnian ras Arya.

Untuk itu, pemusnahan massal bangsa Yahudi dilakukan oleh Nazi, termasuk dengan menebar propaganda untuk memusuhi bangsa Yahudi.

 Baca Juga: Bertumbuh Terus hingga China Dapat Miliki 425 Kapal Angkatan Perang pada 2030, Kepala Pentagon Santai dan Bilang: China Bukan Tandingan Angkatan Laut AS

Melansir The Washington Post pada tahun 1930-an Nazi menggunakan taktik propaganda untuk menebar kebencian pada orang Yahudi.

Professor Richard Weikart dari California State University, menjelaskan para pemimpin Nazi menggunakan berbagai jenis alat komunikasi.

Untuk menjual pesan yang menjatuhkan bangsa Yahudi dan menebar kebencian pada mereka.

Perkataan itu disebarkan terus-menerus, untuk mengkriminalisasi Yahudi dalam arahan Nazi tahun 1943 kepada pers Jerman.

 Baca Juga: Sudah 10 Hari PSBB Jakarta Jilid 2 Dilaksanakan, Justru Rata-rata Kasus Harian Covid-19 di Atas 1.000, Begini Tanggapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Dalam propaganda itu salah satunya yang diungkapkannya adalah:

"Orang-orang Yahudi bukan bangsa seperti negara lain, mereka membawa kriminalitas turun temurun," katanya tahun 1940.

Menggambarkan orang Yahudi sebagai parasit budaya yang mengembara, dan itu terbukti hari ini di mana bangsa Yahudi menjadi parasit yang hidup di tanah Palestina.

Koran seprti Der Sturmer mencetak kartun anti-Semit secara teratur.

Kemudian pada akhir 1930-an, nada propaganda Nazi yang semakin fanatik mencerminkan meningkatnya radikalisme kebijakan anti-semit rezim, ungkap BBC.

Stereotipe itu menjelaskan tentang kecemasan, jika Yahudi dibiarkan hidup dalam perkembangan modern.

 Baca Juga: Situasi Dunia Makin Carut-Marut, Tak Hanya Laut China Selatan, China Kerahkan 300 Kapalnya ke Perairan Peru dan Ekuador, Pantai Amerika Selatan Langsung Tegang, Ada Apa?

Sementara itu dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam academia.oup.com, berbicara tentang "Kebenaran batin tetua Zion dalam propaganda Nazi tahun 1933-1945."

Hal itu kemungkinan besar menjadi alasan ketakutan Nazi bahwa Yahudi adalah ancaman nyata di masa depan.

Diramalkan bangsa Yahudi bisa menguasai dunia, hal itu tertuang dalam dokumen The Protocol of The Elders of Zion.

Awalnya dokumen itu dituduh sebagai berita palsu, namun hal itu kemungkinan besar menjadi pemicu ketakutan Adolf Hitler dan Goebbels.

Pada 10 April 1924, pemuda Joseph Goebbels menulis dalam buku hariannya, "Saya percaya bahwa Protokol Para Tetua Zion adalah sebuah pemalsuan."

"Itu bukan karena pandangan dunia aspirasi Yahudi yang diekspresikan di dalamnya terlalu utopis atau fantastis orang melihat hari ini, bagaimana satu hal demi satu dari The Protocols direalisasikan melainkan karena saya tidak berpikir orang Yahudi begitu bodoh sehingga tidak mematuhinya."

Baca Juga: Ladang Minyak yang Jadi Pabrik Uang Timor Leste Sejak Merdeka dari Indonesia Diperkirakan Akan Kering Tahun 2022, Jika Tak Ada Gantinya Diprediksi Timor Leste Akan Bangkrut!

"Rahasia protokol penting tersebut. Saya percaya pada kebenaran bagian dalam, tetapi tidak faktual, dari The Protocols," katanya.

Pada waktu yang hampir bersamaan, Adolf Hitler mendikte Mein Kampf. Dia juga sedang memikirkan tentang The Protocols.

Kedua pemimpin menyadari bahwa The Protocols adalah palsu, tetapi keduanya mengira itu berisi "kebenaran batin".

Sembilan belas tahun kemudian keduanya membahas The Protocols tepat sebelum Goebbels meluncurkan salah satu kampanye anti-semitnya secara berkala. 

Goebbels, yang telah membaca ulang, berkomentar bahwa rekan-rekan propagandanya menyatakan bahwa itu tidak berguna untuk propaganda kontemporer.

Tetapi dia berpikir, "Saya menyimpulkan dari bacaan saya (meskipun demikian) bahwa kita dapat menggunakannya dengan sangat baik. Jika Protokol Zionis tidak asli, itu dihasilkan oleh kritikus kontemporer yang brilian."

Setelah membicarakannya dengan Hitler, menteri propaganda menulis dalam buku hariannya: "Sudut pandang Hitler adalah bahwa Protokol Zionisdapat mengklaim keaslian mutlak."

"Tidak ada yang bisa mengungkapkan rencana Yahudi untuk menguasai dunia sebaik orang Yahudi sendiri," ungkapnya.