Find Us On Social Media :

Sadar Militernya Kalah Jauh dari China, Filipina Akan Minta Bantuan Amerika Jika Negeri Panda Berani Menyerang, 'Kami Tidak Punya Pilihan Selain Bersekutu dengan AS'

By Mentari DP, Kamis, 24 September 2020 | 10:05 WIB

Ilustrasi kapal perang di Laut China Selatan.

Beijing sering mengandalkan Sembilan Garis Batas untuk mengklaim hak bersejarah atas Laut China Selatan, yang telah ditentang oleh Filipina, Malaysia, Vietnam, Taiwan, dan Brunei.

Sejak 1951, AS dan Filipina memiliki Perjanjian Pertahanan Bersama yang mengikat mereka untuk saling mendukung jika terjadi serangan.

Aaron Jed Rabena, peneliti di lembaga think tank kebijakan luar negeri Asia Pacific Pathways to Progress, mengatakan kepada China South Morning Post, Beijing "mungkin melihat pernyataan Locsin sebagai tanda keberlanjutan penyelarasan strategis antara Manila dan Washington".

Menurut Rabena, ketika mengunjungi Filipina pada Maret 2019, Pompeo mengatakan, "jika China memulai serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina atau kapal atau pesawat publik mana pun di Laut China Selatan, Perjanjian Pertahanan Bersama akan diaktifkan".

Lauro Baja, Perwakilan Filipina di PBB, yang pernah dua kali menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB, menyatakan, "Suka atau tidak, konfrontasi militer antara AS dan China akan melibatkan kami, dan Filipina tidak akan punya pilihan selain berpihak pada AS".

(S.S. Kurniawan)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Filipina: Kami minta bantuan AS jika China serang kapal AL kami di Laut China Selatan")

Baca Juga: Siap-siap, Indonesia Akan Alami Resesi Ekonomi dan Mungkin Akan Terjadi Selama Berbulan-bulan, Begini Dampaknya Bagi Masyarakat