Find Us On Social Media :

11.000 Tentara Amerika Beserta Kapal Perang dan 100 Pesawat Latihan Militer di Pulau Guam, China Berteriak: Siap Tempur

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 24 September 2020 | 09:17 WIB

Kapal induk nuklir Amerika Serikat USS Ronald Reagan.

Intisari-Online.com - Surat kabar China memperingatkan "kesiapan berperang" dalam konteks 11.000 tentara AS dimobilisasi ke pangkalan di Pulau Guam untuk latihan militer skala besar.

Menurut The Sun, sejumlah besar tentara akan dimobilisasi, kapal perang dan 100 pesawat, akan berpartisipasi dalam latihan untuk melindungi pangkalan strategis AS di Pasifik.

Menurut pengumuman Armada Pasifik AS, kapal induk AS USS Ronald Reagan dan kapal serbu amfibi USS America, USS New Orleans, dan USS Germantown berpartisipasi dalam latihan skala besar yang disebut Valiant Shield 2020 (Shield berani 2020) dari 14-25 September di Guam.

Laksamana Muda Michael Boyle, yang bertanggung jawab atas operasi angkatan laut dengan Armada Pasifik, mengatakan latihan terbaru termasuk latihan darat, laut dan udara terkoordinasi di sekitar Guam yang terletak di tengah pulau di Samudra Pasifik, untuk meningkatkan kapasitas kooperatif pasukan.

Baca Juga: Selama Ini Petantang-petenteng di Laut China Selatan, China Tiba-tiba Ngaku Tak Berniat Perang Dingin atau Perang Panas dengan Negara Mana pun

"Sangat penting untuk menunjukkan kepada sekutu dan mitra bahwa AS menjunjung tinggi komitmennya untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," tegas Boyle dalam sebuah pernyataan (11/9/2020).

Awal musim panas ini, Jenderal Charles Q. Brown Jr, komandan Angkatan Udara AS di Pasifik, mengatakan:

Baca Juga: Meski Indonesia Kukuh Tak Mau Terlibat dalam Sengketa Laut China Selatan, Negeri Panda Terus Merayu Indonesia dan Negara Asia Lainnya Untuk Terlibat demi Muluskan Rencana Ini

"Kawasan Indo-Pasifik tetap menjadi prioritas utama Pentagon."

Namun langkah AS membuat media pemerintah China menyatakan keras.

The Hoan Cau Times, sub-publikasi People's Daily, corong Partai Komunis Tiongkok, menerbitkan editorial yang menyerukan kesiapan untuk bersiap menghadapi potensi perang.

Baca Juga: 4 Tahun Bersahabat Erat dengan China, Negara ASEAN Ini Putar Haluan 'Khianati' Tiongkok dan Berpihak ke Amerika, Benar-benar Sudah Muak

"Kami memiliki sengketa teritorial dengan sejumlah negara tetangga yang telah dihasut oleh AS untuk menghadapi China," editorial tersebut menyebutkan ketegangan di Himalaya, di Laut China Selatan dan Laut China Timur.

"Seluruh masyarakat China harus benar-benar berani dan tenang untuk ikut berperang demi melindungi kepentingan intinya dan bersedia menanggung akibatnya," tulis Hoan Cau.

Hoan Cau menegaskan:

Baca Juga: Perang Dunia III Memang Belum Terjadi, Tetapi Dunia Tak Sadar China dan Amerika Sudah Saling Sikut, Lakukan 3 Peperangan Ini

Baca Juga: Xi Jinping Tegaskan China Tidak Berniat Berperang dengan Negara Mana Pun, Sekretaris Jenderal PBB: 'Sangat Berbahaya'

"Jika perang dengan AS pecah di dekat pantai Cina, kami memiliki peluang untuk menang".

Hoan Cau juga menegaskan bahwa China bukanlah negara yang menembakkan senjata untuk memulai perang.

Tetapi jika dalam situasi kritis, terpaksa melepaskan tembakan pertama, China perlu mengeluarkan ultimatum agar perang dimulai dengan cara yang benar.

Baca Juga: Kecil-kecil Cabe Rawit, Berulang Kali Pesawat Tempur China Lewati Batas Negara, Taiwan Beri Peringatan Keras ke Negeri Panda, 'Mundurlah Atau Anda Akan Terbakar!'

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari