Find Us On Social Media :

Buyarkan 'Mimpi' Saddam Hussein, Mossad Gesit Lakukan Sabotase dari Ledakkan Gudang Irak, Pembunuhan, Tabrak Lari, Beri 'Penyakit Mirip Flu' Mendadak, hingga Meracuni Makanan Target

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 24 September 2020 | 08:09 WIB

Saddam Hussein sebelum meninggal.

Bom semacam itu, yang menurut perhitungan para ahli dapat diselesaikan pada awal 1980-an, dapat dengan mudah membunuh sedikitnya 100.000 orang jika dijatuhkan di Tel Aviv, ibu kota Israel.

Langkah pertama datang pada bulan April 1979, ketika agen-agen badan intelijen Mossad Israel yang tak tertandingi mencegat pengiriman inti nuklir dari Prancis ke Irak di La Seyne-sur-Mer.

Baca Juga: Walau Punya Senjata Nuklir, Ternyata Amerika Tak Gentar dengan China, Jenderal AS Ini Bocorkan Rencana Penangkal Serangan Nuklir Rusia dan China

Bekerja dengan cepat, tim agen meledakkan gudang tempat penyimpanan kiriman.

Selama 15 bulan berikutnya, sejumlah ilmuwan nuklir utama dari Irak dan negara-negara Arab lainnya dibunuh oleh agen Israel saat ilmuwan tersebut mengunjungi Eropa Barat.

Serentetan kematian yang mencurigakan, termasuk pemotongan tenggorokan, kecelakaan mobil tabrak lari, penyakit mirip flu mendadak, dan "keracunan makanan" yang mematikan, sangat memperlambat laju penelitian tentang program nuklir Irak, tetapi Hussein terus maju.

Baca Juga: Dikenal Negara Miskin yang Tak Punya Apa-apa Tapi Bisa Bangun Senjata Nuklir, Terungkap Inilah Pabrik Uang Korea Utara, Konon dari Transaksi Gelap Ini