200 Tahun Lebih Tak Pernah Ikut-ikut Perang, Negara Ini Tiba-tiba Ingin 'Hamburkan' Rp 97 Triliun untuk Beli Pesawat Tempur Canggih, Ada Apa?

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Lebih dari 200 tahun lalu, negara Eropa yang berada di tengah-tengah blok NATO diyakini sebagai yang terakhir dalam sejarahnya.

Ia berdiri di luar kedua Perang Dunia, sekarang, negara ini ingin menghabiskan miliaran dolar untuk pembelian jenis pesawat tempur paling canggih.

Swiss - negara netral di Eropa, tidak berselisih dengan negara mana pun.

Namun negara ini ingin menghabiskan 6,6 miliar USD atau sekitar Rp 97 triliun untuk jet tempur.

Baca Juga: Kisah Hashshashin, Pembunuh Terampil Sekte Muslim Rahasia Persia dan Suriah yang Mengkhususkan Diri Lakukan Pembunuhan Terarah dan Spionase

Swiss menargetkan pesawat tempur berkecepatan hipersonik yang kuat.

Namun, rencana belanja militer pemerintah Swiss itu mendapat banyak pertanyaan dan kritik dari masyarakat tentang kebutuhan tersebut.

Lebih jauh, diketahui bahwa negara tetangga Swiss tidak memiliki jet tempur.

“Siapa musuh kita?"

Baca Juga: 200.000 Warga AS Meninggal Karena Covid-19, 'Angka Itu Lebih Banyak dari Korban 5 Perang AS Jika Digabungkan Atau Ketika AS Diterjang109 Badai'

"Siapa yang akan menyerang negara kecil dan netral yang dikelilingi oleh Organisasi Perjanjian Atlantik Utara?"

"Beli pesawat tempur tanpa bayaran. Terlalu boros dan sia-sia,” kata Priska Seiler Graf, anggota kongres Swiss.

Dalam konteks rencana pengadaan pesawat tempur ditentang, Swiss akan mengadakan referendum untuk mengambil keputusan akhir.

Swiss memiliki sekitar 30 jet tempur tua yang akan pensiun pada 2030.

Baca Juga: Pernah Sumbang Kampanye Melawan Kebencian Agama, Pemilik Chelsea Malah Ketahuan Sumbang Puluhan Kali Lipat Lebih Besar untuk Usir Warga Palestina Demi Pemukiman Yahudi Israel yang Ilegal

Menurut anggota kongres Seiler Graf, Swiss bisa membeli pesawat tempur, tapi harus beli yang murah, bukan modern.

“Jika kami benar-benar harus membeli pesawat tempur baru, kami harus membeli yang murah, ringan. Sudah cukup, ”kata Seiler Graf.

Enam tahun lalu, masyarakat Swiss menolak rencana untuk membeli jet Gripen dari Swedia.

Banyak orang Swiss juga percaya bahwa negara itu tidak membutuhkan tentara.

Baca Juga: China Menuduh Pesawat Mata-mata AS Menyamar Sebagai Pesawat Sipil, Akibatnya Bukan Main-main dan Dapat 'Ancaman Serius'

“Jika kita tidak mengganti pesawat tua ini, itu berarti Swiss tidak memiliki angkatan udara, tidak ada perlindungan."

"Begitu pula dengan konstitusi, " kata Thomas Hurter - anggota kongres Swiss.

Menurut Thomas Hurter, pesawat tempur ringan tidak bisa cukup cepat dan terbang cukup tinggi dalam pertempuran bila diperlukan.

Baca Juga: Pernah Coba? Bakar Daun Salam dalam Ruangan Selama 10 Menit, Rasakan Sensasi yang Berbeda Ini dalam Diri Anda

“Bagaimana kita tahu apa yang akan terjadi dalam 50 tahun ke depan."

"Kami membutuhkan pemadam kebakaran sebelum kebakaran rumah terjadi."

"Jika tidak, maka akan terlambat,” kata Thomas Hurter.

Pernah menjadi teror Eropa abad pertengahan dengan pasukan pejuang yang lengkap, setelah menyatakan dirinya sebagai negara netral, Swiss tidak berpartisipasi dalam perang apa pun selama lebih dari 200 tahun.

Baca Juga: Mengagumkan! Artefak Kristen dan Muslim ini Ditemukan dalam Bangkai Kapal di Israel yang Diduga Mengangkut Minyak Zaitun dan Anggur

Selama kedua Perang Dunia, Swiss pun berdiri sendiri dan hanya menyaksikan.

Baca Juga: Dibanggakan China karena Mampu Digunakan untuk Terobos Langit Taiwan, Pesawat Buatan Rusia yang Dibeli Indonesia dengan Harga Fantastis Ini Tiba-tiba Kandas saat Terbang, Kok Bisa?

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait