Find Us On Social Media :

200.000 Warga AS Meninggal Karena Covid-19, 'Angka Itu Lebih Banyak dari Korban 5 Perang AS Jika Digabungkan Atau Ketika AS Diterjang 109 Badai'

By Mentari DP, Rabu, 23 September 2020 | 08:55 WIB

Times Square, New York, Amerika Serikat.

Intisari-Online.com - Berdasarkan data dari worldometers.info hingga Rabu (23/9/2020) pagi, Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan kasus virus corona (Covid-19) terbanyak di dunia.

Ada lebih dari 7 juta kasus positif di Negeri Paman Sam.

Selain itu, AS juga menjadi negara dengan kasus kematian terbanyak di dunia.

Di mana kasus kematian akibat Covid-19 di AS tembus lebih dari 200.000. Tepatnya pada angka 205.946 kasus kematian.

Baca Juga: 'Semuanya Karena Donald Trump', Setelah Setengah Abad Bermusuhan, UEA dan Bahrain Akhirnya Berdamai dengan Israel, Tapi Palestina Makin Merana

Apa yang terjadi di AS terkait pandemi virus corona sebenarnya sudah diprediksi oleh Dr. Anthony Fauci.

Dokter dan pakar imunologi asal Amerika Serikat (AS) yang juga menjabat sebagai direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases itu sudah pernah mengatakan bahwa AS akan memecahkan banyak rekor buruk terkait Covid-19.

Dilansir dari cnn.com pada Rabu (23/9/2020), pada bulan Maret lalu, ketika AS masih diterjang awal pandemi Dr. Fauci sudah meramalkan bahwa Covid-19 dapat membunuh lebih dari 200.000 orang di AS.

Baca Juga: Setelah UEA, Kini Giliran Bahrain yang Sepakat Berdamai dengan Israel, Bikin Palestina Merana Karena Mulai Ditinggalkan Negara Timur Tengah Lainnya

Tapi justru ramalannya dikecam dan dituduh menyebarkan rasa takut.

Faktanya 7 bulan setelah ramalannya itu, Dr. Fauci benar.

Di mana AS mencapai lebih dari 200.000 kasus kematian akibat Covid.19. Dan ini adalah penapaian suram lainnya dalam tonggak sejarah AS.

Sejak kasus kematian akibat Covid-19 AS pertama yang diketahui pada 6 Februari, rata-rata lebih dari 858 orang telah meninggal karena penyakit tersebut setiap harinya.

Banyak dari korban meninggal tanpa orang yang dicintainya karena harus menjalani isolasi di rumah sakit.

Banyak dari mereka juga yang tidak mendapatkan pemakaman layak. Ditambah pelayat hanya boleh melihatnya secara online.

Bahkan menurut University of Washington, Covid-19 sekarang menjadi penyebab kematian kedua di AS, tepat setelah penyakit jantung.

Lebih dari itu, angka 200.000 kasus kematian itu berarti Covid-19 telah membunuh lebih banyak orang di AS daripada orang Amerika yang tewas dalam pertempuran selama gabungan lima perang.

Kelima perang itu adalah Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Irak, Perang di Afghanistan, dan Perang Teluk Persia.

Atau kehilangan nyawa akibat 109 Badai Katrinas.

Baca Juga: Tak Puas Bombardir Jalur Gaza, Militer Israel Juga Hancurkan Puluhan Rumah Warga Palestina di Tepi Barat, 'Kami Bangun Rumah Pakai Air Mata Lalu Diserang Tanpa Belas Kasih'

Yang lebih buruk, angka itu sama seperti korban serangan 9/11 jika terjadi setiap hari selama 66 hari.

Dan itu belum selesai.

Di mana para peneliti memproyeksikan hampir 180.000 kematian tambahan karena Covid-19 di kemudian hari.

Dokter anak Dr. Brett Giroir mengungkapkan hanya ada tiga cara agar angka itu menurut.

"Rajin memakai masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan."

"Itu cukup untuk melindungi diri dan keluarga dari Covid-19," jelas Dr. Brett Giroir.

Terakhir, Dr. Brett meminta warga AS lainnya harus disiplin dan rajin untuk mematuhi protokol kesehatan.

Sebab, pandemi ini sangat bergantung pada tanggung jawab pribadi.

Baca Juga: Militernya Sangat Kuat dan Punya Hak yang Diakui Dunia, Indonesia Diklaim Bisa Jadi Pemimpin Negara-negara Asia Tenggara untuk Lawan China