Find Us On Social Media :

Benar-benar Pantas Disebut Psikopat! Saat Laeli Kelelahan Usai Mutilasi 'Tahap Pertama', Fajri Santai-santai di Samping Jasad Korban Sambil Lakukan Ini!

By Ade S, Senin, 21 September 2020 | 19:28 WIB

Tersangka pembunuhan mutilasi di apartemen Kalibata City.

Intisari-Online.com - Apa yang dilakukan pasangan Laeli-Fajri saat memutilasi Rinaldi sungguh membuat mereka sulit untuk tidak disebut psikopat.

Seperti diketahui, pembunuhan terhadap Rinaldi Harley Wismanu (32) oleh pasangan suami istri Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27) memang sudah direncanakan.

Bahkan tentang mutilasi pada jasad korban yang telah mereka bunuh pun ternyata memang sudah masuk dalam rencana mereka.

Namun, tindak-tanduk mereka dalam reka adegan bersama polisi benar-benar menunjukkan betapa sadisnya mereka.

Baca Juga: Mutilasi Korban Jadi 11 Bagian hingga Ngaku Nikah Siri Tapi Faktanya Kumpul Kebo dengan Suami Orang, Ibunda LAS Hanya Bisa Tertunduk Lesu, 'Saya Sakit Hati'

Bahkan, bisa dibilang keduanya benar-benar berperilaku bak psikopat saat memutilasi tubuh korban.

Selain 'mencicil' proses mutilasi jasad korban, apa yang mereka lakukan saat proses mutilasi juga bikin ngeri.

Tak hanya bermalam dengan jasad korban, mereka juga melakukan hal yang sungguh tak lazim dilakukan dalam kondisi di dekat mereka ada tubuh yang sudah tak utuh.

Apa yang mereka lakukan hingga sampai disebut psikopat? Berikut ini uraiannya sesuai hasil rekonstruksi.

Baca Juga: Tak Hanya Bunuh dan Memutilasi Pelanggannya, Penjual Mi Ini Juga Jadikan Daging Korban Sebagai Toping dalam Masakannya, di Sini Jasadnya Disembunyikan

 

Aksi pembunuhan dan mutilasi itu terjadi setelah kedua pelaku sepakat menyewa sebuah unit apartemen di Pasar Baru, Jakarta mulai tanggal 9 September 2020 hingga beberapa hari setelahnya.

Rinaldi dan Laeli kemudian datang ke apartemen tersebut pada Rabu (9/9/2020).

Sebelum mereka masuk, Fajri sudah bersembunyi di toilet kamar apartemen yang disewa itu.

Laeli dan Rinaldi kemudian masuk untuk berbincang hingga berhubungan badan.

Saat itu, Fajri kemudian keluar dari kamar mengambil batu bata untuk membunuh Rinaldi.

Rinaldi tewas akibat dianiaya oleh Fajri dengan dipukul di bagian kepala dengan batu bata sebanyak tiga kali dan ditusuk sebanyak 7 kali.

 

Fajri dan Laeli kebingungan untuk membawa korban yang telah tewas.

Mereka sepakat untuk memutilasi Rinaldi menjadi 11 bagian untuk mempermudah dibawa keluar dari apartemen.

Baca Juga: Dimutilasi Jadi 11 Bagian Dan Dimasukkan Ke Dalam Koper, Ini Fakta Lain Mengenai Penemuan Jasad Korban Mutilasi di Kalibata City, Motifnya Menjijikkan

Keduanya memutilasi Rinaldi menggunakan golok dan gergaji.

Kemudian potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam kantong kresek dan diletakkan ke dalam dua koper dan ransel.

 

Kedua tersangka membawa potongan tubuh korban yang disimpan di dalam koper dan ransel ke Apartemen Kalibata City menggunakan taksi online.

Korban mutilasi ditemukan di Apartemen Kalibata City berdasarkan pengakuan kedua tersangka saat ditangkap di rumah kontrakannya di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Penangkapan tersebut berkaitan dengan adanya laporan orang hilang yang diketahui bernama Rinaldi di Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.

Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengevakuasi jasad Rinaldi ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diautopsi.

 

Dalam rekonstruksi kasus yang digelar kepolisian, terungkap bahwa Fajri sempat bermain game online saat proses memotong jasad korban.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan.

Baca Juga: Bejat! Jadikan Tubuh Istri Sebagai Umpan, Pria Asal Depok Bunuh Manajer HRD yang Sedang Tiduri Istrinya, Perlakuan Terhadap Tubuh Korban Tak Kalah Keji

"Si DAF (Fajri) sempat bermain game online. Itu pengakuan dia," kata Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (21/9/2020).

Yusri menjelasakan, Fajri bermain sambil menunggu kekasihnya, Laeli Atik Supriyatin terlelap tidur.

Laeli kelelahan usai memutilasi jasad korban yang dilakukan secara bertahap setelah dibunuh pada 9 Desember 2020.

"Setelah tanggal 12 September (mutilasi) bawah dan tangan. Tanggal 13 itulah dia memotong sampai malam. Alasan dari tersangka L, kecapekan ketiduran (bermalam) di situ. DAF menunggu L tidur sambil main game," kata Yusri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bermalam Bersama Jasad Korban, Pelaku Mutilasi Sempat Main Game Online".Penulis : Muhammad Isa BustomiEditor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita