Find Us On Social Media :

Untuk Pertama Kalinya Ungguli AS dan China, Rusia Miliki Rudal Hipersonik yang Kecepatannya 5 Kali Lebih Cepat, Tapi Trump Tidak Terima, 'Rusia Mencuri Teknologi Itu dari AS'

By Mentari DP, Minggu, 20 September 2020 | 15:10 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Intisari-Online.com - Dalam akun resminya, www.globalfirepower.com, pada Minggu (10/5/2020), mereka kembali merilis negara-negara dengan kekuatan militer terbaik di dunia pada tahun 2020.

Hasil iu berdasarkan hasil survei yang menggunakan 55 parameter individual untuk menentukan skor PowerIndex suatu negara.

Jadi, tidak peduli apakah itu negara maju atau negara miskin, negara yang kuat secara teknologi, atau negara yang alami perang saudara, semua bisa masuk.

Dan survei ini juga tidak menghitung soal senjata nuklir.

Baca Juga: Jauh dari Lokasi Konflik, Justru Militer Rusia Temukan 44 Pesawat Pengintai dan 10 Drone Asing di Dekat Perbatasan Mereka, Ada Pesawat AU Amerika dan Swedia yang 'Ditangkap'

Hasilnya, ada 138 negara yang diperhitungkan kekuatan militernya.

Nomor satu masih dipegang oleh Amerika Serikat (AS), disusul Rusia, dan China.

Karena kekuatan militer antara AS dan Rusia tidak begitu jauh, Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa Rusia berbuat curang.

Di mana Rusia menciptakan rudal hipersonik setelah menerima informasi tentang teknologi tersebut dari pemerintahan pendahulunya, Barack Obama.

Baca Juga: Sering Jadi Pertanyaan, Mengapa Korea Selatan dan Korea Utara Saling Membenci Walau Faktanya Mereka 'Bersaudara', Rupanya Ini Penjelasannya

"Mereka (Rusia) memiliki rudal, rudal super-duper-hipersonik," katanya saat kampanye akbar di Bemidji, Minnesota, Jumat (18/9/2020).

"Kecepatannya lima kali lebih cepat dari rudal biasa."

"Kami memiliki satu yang lebih cepat, lebih cepat dari itu".

 

"Rusia mendapat informasi itu dari Pemerintahan Obama, Rusia mencuri informasi itu."

"Anda tahu itu, Anda tahu itu."

"Rusia mendapat informasi itu, dan kemudian mereka membangunnya," ujar dia seperti dikutip kantor berita TASS.

Berbicara pada sebuah acara di Gedung Putih pada pertengahan Mei lalu, Trump mengatakan, AS sedang mengerjakan "rudal super-duper" yang mampu terbang 17 kali lebih cepat dibanding rudal lain yang ada saat ini. 

Tapi, dia tidak memberikan perincian lebih lanjut.

Belakangan, para pejabat senior AS mengakui, negaranya berusaha mengejar ketertinggalan Rusia dan China di ranah senjata hipersonik. 

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula, Pandemi Virus Corona Belum Usai, Kini Malah Muncul Wabah Baru di China yang Buat 3.245 Orang Terinfeksi, 'Bakteri dari Hewan ke Manusia Juga'

Untuk pertama kali Rusia melampaui negara lain

Menteri Pertahanan Mark Esper menyatakan pada 7 Desember 2019, negaranya sedang "merencanakan pengejaran" dan "menginvestasikan setiap dollar sebisa mungkin" untuk mendapatkan kemajuan dalam senjata hipersonik.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya mengatakan, sekarang Rusia memiliki senjata hipersonik, tidak ada gunanya negara lain mengeluarkan begitu banyak uang untuk menghalangi Rusia. 

Dia mencatat, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Rusia telah melampaui negara lain dalam hal pengembangan senjata canggih.

Resimen Rudal Pertama Sistem Rudal Jelajah Hipersonik Avangard mulai beroperasi di Rusia pada akhir 2019.

Selain itu, Rusia terus menguji senjata mutakhir lainnya, termasuk rudal jelajah anti-kapal hipersonik Tsirkon dan sistem rudal strategi Sarmat.

(S.S. Kurniawan)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Donald Trump tuding Rusia mencuri teknologi rudal hipersonik dari AS")

Baca Juga: Tak Hanya Bunuh dan Memutilasi Pelanggannya, Penjual Mi Ini Juga Jadikan Daging Korban Sebagai Toping dalam Masakannya, di Sini Jasadnya Disembunyikan