Namun, akibat administrasi Eisenhower tahun 1953, perusahaan minyak di kedua negara mulai berpikir hal lain dan urung meledakkan kilang minyak di Timur Tengah.
Sebagian alasan mereka adalah ketakutan runtuhnya ekonomi dan apa yang terjadi jika negara Arab tahu niat jahat kedua negara tersebut.
Jika ledakan itu benar-benar terjadi, akan ada awan jamur di atas Teheran dan Riyadh.
Mereka juga ragu jumlah tentara Inggris memadai untuk menahan kilang minyak tetap berjalan sebelum pasukan angkatan udara membunuh mereka semua.
"Satu-satunya cara menghancurkan kilang minyak hanyalah dengan bom nuklir," papar penelitian oleh Kepala Staff Inggris yang disimpan oleh Arsip Keamanan Nasional.
Namun meski begitu, seharusnya ini menjadi berita lama.
Bahkan jika Soviet menyerang Eropa Barat selama Perang Dingin, AS tetap sangat mungkin meluncurkan senjata nuklir untuk hentikan mereka.
Sedangkan jika Washington bisa hancurkan Jerman dan Perancis menjadi lahan radioaktif, maka Washington bisa mengubah pasir Arab menjadi kaca.