Find Us On Social Media :

Perang Padri, saat Tuanku Imam Bonjol Pimpin Perang Saudara dengan 'Bumbu' Agama di Tanah Minang, Dimanfaatkan dengan 'Sempurna' oleh Belanda

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 18 September 2020 | 19:00 WIB

Perang Padri di Sumatera Barat.

Penyebab Perang Padri

Perang Padri terjadi karena ada pertentangan dari kaum Padri atau kelompok ulama terhadap kebiasaan-kebiasaan buruk yang terjadi di masyarakat.

Kebiasaan tersebut seperti, judi, sabung ayam, minuman keras, tembakau maupun menggunaan hukum matriarkat untuk pembagian warisan.

Sebelum masyarakat sudah berkata akan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan tersebut.

Namun masyarakat masih tetap menjalankan kebiasaan tersebut dan membuat kaum Padri marah sehingga terjadinya peperangan.

Perang Padri bisa disebut juga sebagai perang saudara. Karena dalam perang tersebut melibatkan Minang dan Mandailing.

Kaum Padri dipimpin oleh Harimau Nan Salapan, sementara kaum Adat dipimpin Sultan Arifin Muningsyah.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern, 1200-2004 (2005) karya Merle Calvin Ricklefs, Gerakan pembaruan Islam tersebut dikenal sebagai gerakan Padri. Karena mereka telah menunaikan ibadah haji di Makkah.

Baca Juga: Tak Sembarang Dikukuhkan Sebagai Pahlawan Nasional, Depati Amir Memang Punya Kisah Heroik