Hanya saja menurut kacamata Chang, yang membuat China terkejut adalah "Negeri Bollywood" menunjukkan keberanian yang selama ini tak diketahui.
"Permainan sudah berubah. Anda bisa mengatakan India lebih agresif dalam bertahan. Namun faktanya mereka lebih baik dan lebih berani," kata dia.
Jayadeva Ranade, mantan pejabat senior intelijen di Delhi berujar, Xi Jinping kini membutuhkan "kemenangan" setelah upayanya gagal.
Ranade yang kini menjadi Kepala Centre for China Analysis and Strategy itu berkata, ambisi itu bisa jadi bakal memunculkan konflik di Ladakh.
"Para pemimpin PLA tidak mempunyai banyak pilihan, selain menggelar serangan militer agar tidak menjadi korban teror internal Xi," paparnya.
Sementara Richard Fisher dari International Assessment and Strategy Center mengatakan, konflik bisa menjadi ajang pembuktian persiapan dua negara selama 30 tahun.
Menurut Fisher, yang bisa dipelajari adalah presiden sejak 2013 tersebut menginginkan kemenangan, dan PLA harus bisa mencapai level yang dibutuhkan.
Lebih lanjut, Chang menuturkan sebagai pemimpin, Xi memang mempunyai kemampuan bagus dalam membilisasi politik bagi angkatan bersenjatanya.