Find Us On Social Media :

Mencurigakan! Tiongkok Tiba-tiba Undang Pemimpin Negara Eropa Menjenguk Kondisi Suku Uighur di Xinjiang, Buktikan 'Ketidakbersalahan'?

By Maymunah Nasution, Rabu, 16 September 2020 | 12:00 WIB

Seorang pria tampak di belakang bendera China di Kota Tua di Kashgar di Wilayah Autonomi Xinjiang Uighur, China, 6 September 2018.

Intisari-online.com - Bagaikan bungkam perdebatan mengenai kondisi suku Uighur, pemerintah China tiba-tiba menyusun kunjungan khusus ke wilayah Xinjiang.

Kunjungan tersebut khusus ditujukan pada para diplomat negara Uni Eropa.

Rencana ini telah disampaikan pada KTT Virtual antara Presiden Xi Jinping dengan tiga pempimin Eropa.

Ketiga pemimpin tersebut antara lain Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Kanselir Jerman Angela Merkel, pada hari Senin (14/9).

Baca Juga: Tak Terima WTO Pergoki AS Langgar Aturan Dagang terhadap China, Trump Ngamuk Sebut WTO Mengerikan

"Terkait isu Xinjiang, kami selalu menyambut baik sahabat dari seluruh dunia, termasuk Eropa, untuk datang ke Xinjiang, berjalan dan melihat untuk memahami situasi nyata di Xinjiang," ungkap Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Upaya seperti ini telah dilakukan sejak lama dan terus memicu perdebatan. Pada bulan Maret 2019 lalu, delegasi UE untuk China, menolak undangan untuk mengunjungi Xinjiang.

Berikutnya, pada bulan November 2019, pihak UE kembali menolak tawaran dengan alasan China memberlakukan sejumlah syarat yang tidak masuk akal.

Saat itu utusan UE diminta untuk tidak membahas masalah hak asasi manusia selama kunjungan.

Baca Juga: Mengagumkan, Jenius Berhasil Berjaya di Ajang Indonesia Content Marketing Awards 2020, Sabet 3 Penghargaan Hebat Ini