Penulis
Intisari-Online.com - Dilansir dari The Oekui Post, Senin (14/9), baru-baru ini Banco Central Timor-Leste mengumumkan mengenai jumlah dana perminyakaan yang ditabung di bank New York sekarang mencapai US 18,4 miliar atau setara dengan kurang lebih Rp 272 triliun.
Sementara itu, keberlanjutan keuangan bagi pemerintah aktual mulai mengkhawatirkan.
Pada 4 Agustus 2020 kementerian keuangan sudah mengorganisir tentang angaran negara.
Yakni dengan menggelar seminar yang juga menandai persiapan anggaran negara tahun 2021 di Auditorium Xanana Gusmao, Kementerian Keunangan Dili.
Pemerintah sudah merencanakan untuk menganggarkan dana senilai US 1,4 miliar untuk 2021 nantinya.
Seminar itu mendiskusikan segala prioritas nasional.
Termasuk mengenai dampak covid-19 dan rencana pemulihan ekonomi untuk bisa menentukan paket fiskal guna tahun 2021.
Perdana Menteri, Taur Matan Ruak dalam pembukaan seminar mengatakan bahwa 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan.
Hal itu lantaran pertama, anggaran negara tidak lolos di Parlemen Nasional.
Akibatnya negara menggunakan dana duadecimal, dan setelah itu bencana alam menghantam pada 13 Maret dan 22 Mei.
Bencana alam itu sendiri mengakibatkan kerugian mencapai 50 juta dolar.
Presentasi yang ditontonkan dalam seminar meliputi rencana program, priorotas, prestasi sosio-ekonomi dan dampak covid-19, prestasi politik keuangan dan proposal tentang rancangan anggaran negara tahun 2021.
Kepala pemerintah menekankan bahwa jajaran pemerintah dan warga masyarakat harus lebih dewasa menghadapi dan memikirkan solusi dari keadaan yang dihadapi sekarang.
Khususnya untuk pencegahan pandemi covid-19.
Tak dapat dihindarkan, debat pun menutup seminar dengan pembahasan seputar prioritas nasional dan maksimum dari proposal anggaran negara tahun 2021.
Mengenai hal itu, Kay Rala Xanana Gusmao percaya bahwa Timor Leste memiliki uang di bank New York, AS.
Lebih jauh, Xanana juga sangat percaya bahwa Rancangan Anggaran Negara akan lolos dengan suara mayoritas di Parlemen Nasional.
Namun menurutnya, meski dana perminyakan masih ada, 10 tahun lagi smua orang akan mati jika pemerintahan yang sekarang tetap memimpin dalam 10 tahun lagi.
Sebagaimana dilansir The Oekui Post, Xanana menegaskan:
"Untuk membayar hotel karantina, bayar catering juga tidak tahu kelola uang, tetapi tutup mata untuk proyek emergensi."
"Ini artinya selama 10 tahun mereka tetap memimpin, lebih baik kita lari saja entah ke mana, kalau mereka memimpin, kotamadya jangan disebutkan."
Sementara itu diketahui, sudah hampir tahun lebih ppemerintahan yang dipimpin perdana mentri Rauk Matan Ruak tidak mengeluarkan anggaran negara hingga saat ini.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari