Find Us On Social Media :

Untuk Pertama Kalinya, Kim Jong-Un Akan Gunakan Senjata Nuklirnya dan Targetnya Adalah Amerika Serikat, 'Pyongyang Telah Mempelajari Cara AS Berperang'

By Mentari DP, Sabtu, 12 September 2020 | 14:10 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Intisari-Online.com - Korea Utara (Korut) merupakan salah satu negara yang memiliki senjata nuklir.

Tak heran apapun gerakan dari Korut selalu menjadi perhatian.

Termasuk perintah dari Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.

Nah, baru-baru ini, Kim Jong Un dilaporkan siap menggunakan persenjataan nuklirnya.

Baca Juga: Sudah Tahu Positif Covid-19, Sekelompok Mahasiswa Ini Malah Adakan Pesta Meriah di Depan Rumah, Minum Bir, hingga Dengakan Musik Rock, Langsung Infeksi Semua Orang di Sekitarnya

Dan dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (12/9/2020), itu dilakukan untuk melancarkan serangan pertama yang mematikan terhadap Amerika Serikat (AS).

Jika terjadi, maka Amerika Serikat akan menjadi negara pertama yang diserang nuklir.

Belum selesai, Ankit Panda, seorang ahli di Korea Utara memperingatkan, Kim Jong Un juga menyimpan ICBM (Rudal balistik antarbenua) jarak jauhnya.

Dan target lagi-lagi adalah AS.

Baca Juga: Militernya Sangat Kuat dan Punya Hak yang Diakui Dunia, Indonesia Diklaim Bisa Jadi Pemimpin Negara-negara Asia Tenggara untuk Lawan China

Semua penjelasan itu disebutkan Panda dalam buku barunya, Kim Jong Un and the Bomb - Survival and Defense in North Korea.

Di sana dia juga membahas sejarah program rudal nuklir milik Korut, upaya untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, dan prospek konflik di masa depan.

Pada tahun 2017, Kim Jong Un pernah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia dengan serangkaian uji coba rudal.

Saat itu, dia menyatakan bahwa dia akhirnya menyadari penyebab bersejarah yang besar dari penyelesaian kekuatan nuklir negara.

Karena sikapnya ini, Kim Jong Un mendapat banyak julukan dari pemimpin negara lain.

Misalnya dari Presiden AS Donald Trump, yang mencapnya "Manusia Roket Kecil".

Lalu Kim Jong Un membalas dengan menggambarkan Presiden AS sebagai "orang bodoh yang gila mental".

Lanjut, Panda menjelaskan bahwa untuk sementara waktu, tampaknya dunia berada di ambang konflik yang berpotensi menimbulkan bencana.

Sebab bisa saja peringatan rudal balistik secara tidak sengaja dikeluarkan melalui Sistem Peringatan Darurat dan Sistem Peringatan Seluler Komersial di Hawaii.

Walau kini nampaknya situasi agak mereda, tapi jangan terlalu bersantai.

Baca Juga: Seperti Superman, Ini 3 Pasukan Khusus TNI yang Punya Kemampuan Tempur di Atas Rata-rata, Tak Kalah dengan Militer Negara Lain!

Sebab, rekan Panda di Carnegie Endowment for International Peace's Nuclear Policy Program, mengatakan adalah hal bodoh jika menyimpulkan bahwa ancaman telah surut.

Mengingat kenyataan rencana perang Kim Jong Un sangat sembrono.

"Korea Utara telah memberi isyarat dengan agak eksplisit."

"Bahwa mereka berhak menggunakan senjata nuklirnya terlebih dahulu untuk menurunkan kemampuan Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang untuk melakukan invasi ke wilayahnya," ucap Panda.

"Pyongyang telah mempelajari cara Amerika Serikat berperang."

"Seperti bagaimana jika mereka logistik kritis, soal pasokan, dan ketika pangkalan militer dihancurkan," tutupnya.

Baca Juga: Seorang Diri dan Tanpa Senjata, Personel Kopaska TNI AL Ini Berhasil Menyusup ke Kapal Perang Malaysia Lalu Mengusirnya dari Perairan Milik Indonesia