Penulis
Intisari-online.com -Juni lalu Korea Selatan umumkan jika mereka akan membeli 40 unit jet tempur F-35A Lightning II.
Ini merupakan tambahan bagi 13 jet tempur F-35A yang diterima Korsel tahun 2019 lalu.
Pengumuman ini bersamaan dengan pengiriman tentara dan tank Korsel ke zona demiliterisasi di perbatasan dengan Korea Utara (Korut).
Bulan lalu Korsel juga umumkan rencana nasional mereka untuk 2021-2025 yang ingin membangun kapal induk pertama mereka.
Kapal induk akan membantu Korsel bersaing dengan musuh utama mereka termasuk China dan Jepang.
Kapal induk itu dilaporkan akan memiliki dek datar untuk mempermudah penerbangan jet tempur yang dibawa.
Namun masih tidak jelas bagaimana Seoul bisa memperoleh versi pendaratan vertikal F-35B dari Joint Strike Fighter produksi Lockheed Martin.
Seoul sendiri telah mempertimbangkan pembelian F-35B untuk melengkapi F-35A berbasis darat di Korea Selatan.
Itulah sebabnya kapal induk Korsel kemungkinan besar akan beroperasi dengan jet tempur KF-X, sebuah produk lokalan yang kurang mentereng dibandingkan dengan F-35.
KF-X (Korean Fighter eXperimental) merupakan jet multiguna.
Diharapkan jet tempur ini akan terbang perdana pada 2022 mendatang.
Kecepatan maksimal jet ini sebesar 1400 mph (mil per jam) dan jangkauan terbangnya sejauh 1800 mil.
KF-X bisa membawa 7700 kg beban di pesawatnya.
KF-X bukan berita baru, pada 2010 lalu rupanya diumumkan jika akan ada pembuatan gabungan antara Korsel dan Indonesia terkait KF-X.
Namun detail tersebut kurang diperjelas sampai akhirnya purwarupa berukuran serupa ditampilkan tahun lalu pada ajang penjualan ADEX 2019 di Seoul.
Video promosi kemudian menggaris bawahi beberapa kemampuan tercanggihnya.
Namun ada kemunduran besar jika Korsel memang akan menggunakan jet tempur ini, pasalnya KF-X merupakan jet tempur generasi 4,5, masih kurang unggul dibandingkan jet tempur F-35B.
Keunggulan KF-X
Industri Aviasi Korea atau Korea Airspace Industries (KAI) dilaporkan membuat kemajuan serius dalam purwarupa pertamanya.
Gambar jet tempur tersebut telah dibagikan dalam berbagai outlet termasuk TheDrive.
Baca Juga: Kutu Beras Bikin Jengkel? Coba Gunakan Bahan Dapur Ini, Dijamin Langsung Pergi dan Tak Kembali Lagi
KAI telah nyatakan jika jet tempur tersebut akan diproduksi dalam varian tempat duduk single dan double.
Kedua versi juga akan memiliki tiga poin penting di bawah setiap sayap untuk senjata dan pengisian bahan bakar.
Jet tempur itu mampu membawa 4 misil di bawah bahan bakarnya.
Namun jet tempur ini memiliki kekurangan yang cukup signifikan yaitu pada biayanya.
Dilaporkan dari Eurasian Times jika beberapa ahli menilai biaya pembangunan KF-X akan lebihi jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin.
KF-X sendiri sudah merupakan proyek pengembangan senjata terbesar dalam sejarah Korea.
Dilaporkan bahwa pemerintah telah habiskan sebanyak 8,6 trilyun won (Rp 1980 Trilyun) dalam proyek tersebut.
Saat produksi dimulai untuk memproduksi sebanyak 120 jet tempur sesuai pesanan angkatan udara Korsel (ROKAF), Seoul akan melihat tagihannya meroket dengan penambahan sebanyak 10 trilyun won.
Laporan dari Forbes.com juga menulis bahwa masing-masing KF-X dapat menghabiskan sebanyak 130 juta Dolar AS, dana yang jauh lebih besar daripada pembangunan F-35 tahun 2019 lalu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini