Find Us On Social Media :

Aliran Sungainya Mendadak Banjir Darah, Mayat-mayat Ini Pun Ditemukan Bertumpuk-tumpuk di Sejumlah Truk, Apa yang Terjadi?

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 12 September 2020 | 07:10 WIB

Sungai Merah di Korea Selatan akibat darah babi yang mengalir

Intisari-online.com - Tahun 2019 lalu, penyakit Demam Babi Afrika (ASF) yang mewabah di Korea Selatan menyebabkan otoritas setempat memusnahkan 47.000 ekor babi yang ada di Korea Selatan.

ASF ditemukan di Korea Selatan dengan dugaan penyakit itu muncul dari babi yang melintasi Zona Demiliterisasi (DMZ), kasus pertama ada di Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan dengan cepat melakukan langkah pencegahan, termasuk memperketat perbatasan.

Setiap babi hutan yang ketahuan melintas dari wilayah Korea Utara menjadi sasaran utama Militer Korea Selatan untuk dibasmi. 

Baca Juga: Meski Berpotensi Sama antara Pria dan Wanita Terpapar, Tetapi Mengapa Wanita Memiliki Perlindungan yang Lebih Baik Terhadap Covid-19? Ini Jawaban para Ahli!

Meski begitu Seoul melaporkan kasus pertama muncul sejak 17 September lalu, dan total kejadian sudah mencapai angka 13 kejadian.

Penyakit ini sudah mewabah di negara Asia lain seperti di China, Vietnam, dan Filipina.

Dicatat bahwa menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia atau OIE, Mongolia terjangkit pada Januari 2019, Vietnam terjangkit Februari 2019.

Baca Juga: 15 Babi Dibiarkan Kelaparan 24 Jam dan Kehausan Sebelum 'Disiksa' Seperti Ini: Kejam, Kuno, dan Tak Dapat Dibenarkan