"Ini merupakan hasil menghitung semua orang yang meninggal setelah mengalami demam tinggi, batuk dan gangguan pernapasan.
"Total 82 orang dengan gejala yang sama telah dikarantina di seluruh wilayah," tambahnya.
"Beberapa dipulangkan setelah gejalanya reda, tapi pasien baru terus-terusan bertambah."
Saat itu, otoritas kesehatan Korut yakin kasus di Pyongyang disebarkan oleh mahasiswa dari China, dan kasus di Haeju disebarkan oleh pedagang yang berjualan dari dan ke perbatasan.
Sistem otoritas lain jelaskan alasan utama mengapa Korut merespon secara rahasia bahayanya penyebaran penyakit ini karena risiko kesadaran publik yang dapat mengancam sistem negara.
Pemerintah Korut juga tidak pernah mempublikasikan apapun mengenai penyebaran lokal virus Sars 2003, Ebola di tahun 2014, Mers 2015.
Penyebaran lokal virus flu babi H1N1 tahun 2009 dulu menjadi satu-satunya kejadian ketika Korut laporkan merebaknya wabah penyakit menular kepada WHO.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini