Find Us On Social Media :

Memang Dasarnya Serakah, Tak Puas Rebut Pulau Spratly dan Paracel, Pulau Di Bawah Austalia Ini Juga Diincar China, Bikin Australia Meradang Hebat!

By Maymunah Nasution, Jumat, 11 September 2020 | 12:51 WIB

Kolam-kolam akuakultur mengisi area reklamasi di samping bandara di Tarawa, ibu kota Kiribati dan atol dengan populasi terpadat. Sebagian besar daratan di Tarawa berketinggian kurang dari dua setengah meter di atas permukaan laut dan berisiko tergenang saat air laut naik. 

Intisari-online.com - Republik Kiribati adalah salah satu negara kepulauan di tengah Pasifik yang memiliki garis pantai yang rendah.

Pulau ini terancam tenggelam karena meningkatnya level air laut dan perubahan iklim.

Selama ini orang-orang kurang memperhatikan pulau tersebut, tapi tidak setelah Beijing mulai mengincar pulau ini juga.

Mengutip The Strategist, Beijing telah mengajukan proposal pengerukan skala besar.

Baca Juga: Bahasa di Timor Leste: Ada Lebih dari 30 Bahasa, Beberapa Kata Mirip dengan Bahasa di Indonesia, Tapi Jangan Sekali-kali Gunakan Sapaan 'Nona'

Tujuannya adalah untuk merebut kembali tanah agar tidak tenggelam dan menaikkan ketinggian pulau tersebut.

Namun Beijing tidak menawarkan bantuan itu secara cuma-cuma.

Beijing berniat untuk ciptakan lahan pengembangan industri, termasuk membangun dua pelabuhan utama.

Pekerjaan besar-besaran kemungkinan besar akan dilakukan oleh armada kapal keruk yang sama digunakan oleh China untuk membangun pulau-pulau buatan dalam ekspansi agresifnya ke Laut China Selatan.

Baca Juga: Galang Kekuatan Besar untuk Lawan China, India dan Jepang Tandatangani Kerjasama Militer, Inggris dan Rusia Bakal Menyusul