Find Us On Social Media :

Kebrutalan Meningkat, China Serius Pertimbangkan Potong Akses Obat-obatan Untuk AS, 'Berani Beri Kami Lebih Banyak Sanksi Maka Kami Potong Ekspor Obat!'

By Maymunah Nasution, Kamis, 10 September 2020 | 15:38 WIB

Ilustrasi perang dagang

Kedua kandidat yaitu Donald Trump dan Joe Biden sama-sama berjanji untuk menyelesaikan isu tersebut.

Pandemi telah mengespos kerentanan suplai medis dan bidang farmasi AS.

Saat firma farmasi AS masih mempertahankan fasilitas riset di rumah, manufaktur obat generik masal yang murah hilang.

Banyak bahan-bahan penting untuk antibiotik tidak diproduksi lagi oleh AS.

Baca Juga: Tolak Pinangan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Sutan Syahrir, hingga Soekarno, Ini Sosok Gusti Nurul Gadis Kraton Solo yang pada 1937 'Moncer' Masuk Majalah AS

Bahkan pabrik bahan penisilin tutup tahun 2004 silam.

Tahun lalu ada 40% antibiotik yang diimpor AS dari China.

Dari 40% tersebut antara lain 90% chloramphenicol, 93% tetracyclin dan 52% penisilin.

Zhang Weiwei profesor hubungan internasional di Universitas Fudan menganggap ketergantungan AS terhadap suplai obat medis dasar adalah senjata yang bisa dimanfaatkan Beijing.

Baca Juga: Sering Dikira Pacarnya, Sosok Pria yang Sering Berjalan di Samping Gadis 15 Tahun Ini Ternyata Orang yang Tak Terduga Ini