Find Us On Social Media :

Terdengar Menjijikkan, Ya? Tapi di China, Lalat Diternakkan dan Belatungnya Laku Dijual Hingga Rp21 Juta per Ton, Memang Apa Khasiatnya?

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 10 September 2020 | 08:00 WIB

"10 ton sampah bisa menghasilkan 1,2 ton lalat," kata Zhang kepada harian The Beijing News.

Zhang mengatakan, saat peternakan lalat itu dibuka pertama kali pada 2016, tidak ada warga yang mau membuang sampah rumah tangganya ke tempat itu.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Namun, berkat upaya pemerintah lokal mendorong upaya daur ulang sampah, kini peternakan lalat itu menampung 12 ton sampah sehari.

Zhang menegaskan, seluruh proses daur ulang di tempat itu amat bersih dan aman. Sebab, lalat tidak mempawa patogen atau mikroorganisme.

Lalat dewasa hanya minum air dan hidup hanya 10 hari. Sementara larva lalat atau belatung hanya makan sampah.

Pada 2016, Zhang membangun tiga rumah kaca.

Satu rumah kaca hanya digunakan untuk menghancurkan dan mengaduk sampah.

Lalu, setelahnya probiotik dimasukkan ke dalam sampah yang sudah hancur itu untuk mengubahnya menjadi tempat telur lalat menetas menjadi belatung.

Baca Juga: Penyebab Biduran, Ternyata Gangguan Gigi Bisa Menjadi Salah Satunya