Namun, seperti juga rekan-rekannya sesama komandan militer, setelah perang dia dipinggirkan oleh Presiden Gamal Abdel Nasser.
Shazly tercatat pernah menjadi atase pertahanan di London.
Pada era Anwar Saddat berkuasa, Shazly ditarik kembali menjadi Kepada Staf AD Mesir (1971).
Bersama-sama kepala staf angkatan lainnya, ia merencanakan penyerbuan kembali ke Israel yang kemudian dilaksanakan dalam bentuk Perang Yom Kippur.
Baca Juga: Tergiur Emas Antam Murah di Facebook, 300 Orang Tertipu, Kerugian Mencapai Miliaran Rupiah
Namun setelah perang, karir militernya dihentikan oleh Anwar Saddat yang lebih memilih pendekatan damai dengan Israel.
Ia kembali ditugaskan ke luar negeri menjadi duta besar di Inggris dan kemudian di Portugal.
Perseteruannya dengan Saddat makin mencuat saat perjanjian Camp David ditandatangani Saddat.
Ia ternyata termasuk salah seorang perwira AD Mesir yag berani menolak penandataganan itu. Saddat bergeming.