Find Us On Social Media :

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula, Belum Usai Pandemi Covid-19 yang Buat 27 Juta Orang Terinfeksi, Bos WHO Sebut Dunia Harus Siap untuk Pandemi Berikutnya

By Mentari DP, Selasa, 8 September 2020 | 17:20 WIB

Kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah.

Intisari-Online.com - Hingga Selasa (8/9/2020), sudah 27,5 juta orang di seluruh dunia yang terinfeksi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Sementara ada 897.231 kasus kematian dan 19,6 juta lainnya sudah dinyatakan sembuh.

Tercatat sudah hampir sembilan bulan lamanya pandemi ini terjadi dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.

Justru malah semakin parah.

Baca Juga: Covid Hari Ini 8 September 2020: Kasus di Tanah Air Tembus 200.000, Malaysia Larang WNI Masuk Negaranya, 'Wajar Saja, Malaysia Ingin Melindungi Rakyatnya'

Dan di tengah itu semua, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Senin (7/9/2020) bahwa dunia harus lebih siap untuk pandemi berikutnya,

 
 

Dilansir dari reuters.com pada Selasa (8/9/2020), Tedros mengatakannya saat dia meminta negara-negara untuk berinvestasi dalam kesehatan masyarakat.

"Ini bukan pandemi terakhir," kata Tedros dalam jumpa pers di Jenewa.

Baca Juga: Ketika Intelijen Inggris Berhasil Sadap Perintah dari Kim Jong-Un dan Agen-agen Rahasianya, Ada Nama Indonesia Disebut di Dalamnya! 

“Sejarah mengajarkan kita bahwa wabah dan pandemi adalah fakta kehidupan."

"Tetapi ketika pandemi berikutnya datang, dunia harus lebih siap daripada saat ini."

Apa yang disampaikan Tedros seperti menanggapi pernyataan dari World Food Programme (WFP) PBB.

Di mana dunia dilaporkan akan mengalami 'mega-kelaparan' jika tidak menyediakan dana yang cukup untuk memberikan dampak pandemi virus corona di negara-negara miskin.

Sehingga nantinya kita berisiko menghadapi pandemi ganda.

 

Selain itu, Tedros juga menjelaskan soal vaksin virus corona yang menjadi perhatian dunia.

Tedros mengatakan 78 negara berpenghasilan tinggi kini telah bergabung dengan rencana alokasi vaksin global “COVAX”.

Sehingga totalnya menjadi 170 negara dan jumlahnya terus bertambah.

Dia juga mendesak orang lain untuk bergabung sebelum batas waktu 18 September untuk komitmen yang mengikat.

Baca Juga: Tinggal di Wilayah Medan Perang antara China dan India, Mendadak 5 Warga India Lenyap, Tentara China Dituduh Jadi Biang Keladi Penculikan

Saat ini, ada sembilan kandidat vaksin yang sedang dalam proses dan ada empat lagi yang dinilai "menjanjikan".

 

WHO dan aliansi vaksin GAVI memimpin fasilitas COVAX bertujuan untuk membantu, membeli, dan mendistribusikan vaksinasi secara adil di seluruh dunia.

Tedros pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Jerman, Jepang, Norwegia, dan Komisi Eropa karena bergabung dengan COVAX selama seminggu terakhir.

Terakhir, Tedros berharap bahwa vaksin virus corona akan siap pada pertengahan tahun 2021.

“Tentunya pada pertengahan 2021 kita harus mulai melihat beberapa vaksin benar-benar pindah ke negara dan populasi,” ungkap Tedros.

Baca Juga: Amerika Keukeuh Bela Sekutu Asia Tenggaranya, China Tingkatkan Kekuatan Militer Besar-besaran, Kirim Pesawat Peringatan Dini Ini ke Atas Laut China Selatan