Find Us On Social Media :

Relakan Tubuh Ibunya Untuk Penelitian, Pria Ini Terkejut Tahu Tubuh Ibunya Dijadikan Percobaan Militer Brutal, Tubuhnya Diledakkan Untuk Menguji Senjata Penghancur Ini

By Afif Khoirul M, Selasa, 8 September 2020 | 14:38 WIB

Ilustrasi pengujian senjata militer Blast.

Intisari-online.com - Beberapa waktu lalu FBI berhasil mengungkap sebuah lumbung penyimpanan mayat manusia terbesar di dunia, di Arizona, AS.

Mereka menemukan potongan tubuh manusia yang disimpan di sana, yang seharusnya digunakan untuk kepentingan medis.

Sayangnya, mayat-mayat itu sebagian bernasib mengerikan, dan berakhir dalam transaksi jual-beli mayat ilegal, dan juga eksperimen mengerikan.

Salah satunya adalah kisah seorang pria asal Arizona AS, yang mendonasikan mayat ibunya untuk kepentingan medis.

Baca Juga: Termasuk Gencarkan Tembak-menembak, China Gelar Latihan Militer Terus-menerus, China: Kapal Lain Tak Boleh Masuk

Namun, dia mendapatinya untuk kepentingan lain dan dijadikan bahan eksperimen militer mengerikan di Amerika.

Pria itu adalah Jim Stauffer.

Di mana dia berbicara sebagai salah satu penggugat yang menuntut ditutupnya lumbung milik Stephen Gore tersebut.

Gugatan itu mengikuti penggerebekan FBI pada 2014 silam, pada fasilitas penyimpanan mayat itu.

Baca Juga: Termasuk Gencarkan Tembak-menembak, China Gelar Latihan Militer Terus-menerus, China: Kapal Lain Tak Boleh Masuk

Dikatakan bahwa ibu Jim Stauffer, Doris Stauffer, telah dijual ke Angkatan Darat AS untuk eksperimen pengujuan ledakan, demikian diwartakan Reuters pada 2016.

"Dia diikat di kursi di atas semacam peralatan, dan ledakan terjadi di bawahnya."

"Pada dasarnya ini adalah ide tentang bagaimana tubuh manusia menerima dampak senjata militer," kata Jim pada Phoenix Station.

Catatan menunjukkan bahwa pekerja di Sumber Daya Biologis itu mengambil tangan ibunya dan mengkremasinya lalu mengirimkannya pada Jim.

Kemudian, sisanya diserahkan ke miliiter untuk proyek uji ledakan penelitian yang didanai pembayaran pajak untuk Angkatan Darat AS.

Baca Juga: Pemerintah di Negara Ini Terang-terangan Setujui Proyek China, Pasukan Militernya Malah Nekat Menentang Pemerintah, Tidak Akan Menyerahkan Sejengkal Tanahnya Pada China

Gagasan Percobaan itu tentang bagaimana tubuh manusia bereaksi ketika sebuah kendaran ditabrak oleh IED (alat peledak improviasi).

Catatan militer mengungkap setidaknya ada 20 mayat yang digunakan dalam percobaan ledakan tanpa izin dari donor atau kerabat mereka.

 

Sebelumnya, Jim setuju menyumbangkan tubuh ibunya, dan secara spesifik, tidak ada tes medis yang menyebabkan ledakan itu.

"Kami memeriksa semua dokumen itu, dan menyatakan bahwa otaknya akan dipelajari untuk penelitian Alzheimer yang diderita Doris Stauffer," kata Jim.

Pengacara Michael Burg yang mewakili Jim mengatakan bahwa investigasi terhadap fasilitas donasi tubuh serupa di seluruh negeri telah mengungkap upaya yang menghasilkan uang besar.

"Ini adalah perampokan makam, yang bahkan tidak perlu menggali kuburan mereka, untuk mendapatkan representasi yang salah," katanya pada Huffpost.

Baca Juga: Tubuh Berdarah-darah Menahan Luka, Kopassus Ini Nekat 5 Hari Terbaring Pura-pura Mati di Tumpukan Jenazah demi Kelabuhi Musuhnya

Menurut laporan Burg, Pusat Sumber Daya Biologis itu menjanjikan bahwa keluarga yang mereka cintai akan digunakan untuk kepentingan penelitian medis.

Ini akan membantu mengobati atau menyembuhkan mereka yang menderita penyakit sama sebelum meninggal, kemudian biaya kremasinya akan ditanggung oleh mereka.

Namun, mereka justru memotong bagian tubuh tertentu untuk dijual dalam beberapa kasus ke seluruh dunia, untuk mendapatkan keuntungan.