Penulis
Intisari-Online.com - Pemerintah China mengumumkan, pihaknya akan menggelar lebih banyak latihan militer mulai Senin (7/9/2020) di sepanjang pantai timur laut dan pantai timur.
Melansir Reuters yang mengutip Administrasi Keselamatan Maritim, latihan pertama akan dilakukan di Laut Bohai, di lepas pantai timur laut Qinhuangdao, Senin.
Adapun latihan kedua, termasuk latihan tembak-menembak, akan diadakan di bagian selatan Laut Kuning pada Selasa dan Rabu di luar kota Lianyungang.
"Semua kapal lain dilarang memasuki daerah itu," demikian bunyi pengumuman tersebut.
Bulan lalu, China mengumumkan empat latihan terpisah, dari Laut Bohai ke Laut Timur dan Kuning dan turun ke Laut China Selatan yang disengketakan, yang menurut para ahli militer China adalah langkah yang langka.
China juga sering mengadakan aktivitas militer di dekat Taiwan yang diklaim China, dan mengeluh tentang misi militer AS yang terus berulang di Laut China Selatan.
China dan Amerika Serikat telah berselisih tentang segala hal mulai dari pandemi virus corona, perdagangan hingga hak asasi manusia.
Dari Kalah Jumlah hingga Lakukan Modernisasi Militer, Ini 5 Fakta Militer China Terbesar di Dunia Versi Pentagon
Sebuah laporan baru dari Departemen Pertahanan AS mengklaim bahwa Angkatan Laut China, yang secara resmi dikenal sebagai Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN), adalah yang terbesar di dunia.
Namun laporan itu dibantah oleh China.
MengutipPopular Mechanics, ada beberapa hal yang membuat militer China menjadi yang terbesar saat ini.
Berikut 5 fakta yang dibeberkan Pentagon:
1. Angkatan Laut China lebih banyak
Pentagon menilai, PLAN memiliki 350 kapal angkatan perang, dibandingkan dengan 293 kapal Angkatan Laut AS.
Ini termasuk 86 kapal patroli rudal, 49 korvet, 53 fregat, 32 kapal perusak, satu kapal penjelajah, 52 kapal selam serang bertenaga nuklir dan konvensional, empat kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir, 58 kapal amfibi utama, dan dua kapal induk yang ditugaskan ke Utara, Timur, dan Selatan, dengan 100 kapal lainnya ditugaskan di tempat lain.
2. Anggaran belanja militer China meningkat
Selama tiga dekade terakhir, militer China telah menikmati pertumbuhan belanja pertahanan dua digit.
Kebangkitan ekonomi Tiongkok telah memungkinkan negara tersebut membelanjakan lebih banyak untuk angkatan bersenjatanya tanpa menghabiskan sebagian besar dari produk domestik bruto.
Faktanya, anggaran pertahanan China telah tumbuh sekitar enam kali lipat dalam enam dekade terakhir, dengan penekanan pada modernisasi pasukan tempur dan membangun kemampuan proyeksi kekuatan — khususnya Angkatan Laut China.
3. China melakukan modernisasi militer
Pada 1979, PLAN hanya terdiri dari lebih dari 140 kapal rudal, 53 korvet, 12 fregat, 11 kapal perusak, 75 kapal selam, dan 15 kapal amfibi besar.
Meski begitu, sebagian besar kapal sudah usang, mengirimkan rudal dan sensor yang lebih tua yang membuat mereka tidak cocok untuk berhadapan dengan Angkatan Laut AS — atau hampir semua angkatan laut besar lainnya, dalam hal ini.
Namun, terjadi perbedaan yang luar biasa bagi PLAN dalam empat dekade terakhir.
Armadanya lebih besar dan hampir sepenuhnya dimodernisasi.
Fregat Tipe 054A Jiangkai II kurang lebih setingkat fregat Barat, terutama kapal-kapal Eropa, sedangkan kapal penjelajah Tipe 055 Renhai yang baru bisa menjadi tandingan nyata kapal-kapal kelas Ticonderoga milik Angkatan Laut AS.
China meluncurkan kapal induk pertamanya, Liaoning, pada tahun 2012, baru saja menyelesaikan kapal kedua, dan saat ini sedang membangun yang ketiga.
Kapal amfibi yang dapat mengangkut pasukan melintasi Selat Taiwan tumbuh lebih besar dan lebih mampu.
4. Armada China masih kalah dalam hal tonase
Terlepas dari semua ini, bagaimanapun, armada China masih lebih kecil dari Angkatan Laut AS dalam satu metrik utama: tonase secara keseluruhan.
Berat keseluruhan dari semua kapal di Angkatan Laut China adalah sekitar 1,8 juta ton hingga 2 juta ton.
Beberapa faktor menjelaskan perbedaan tersebut.
Armada China masih mencakup hampir 140 kapal rudal dan korvet untuk pertahanan pantai, termasuk kapal rudal kelas Houbei Type 022 dan korvet kelas Jiangdao Type 056.
Sementara, kapal Angkatan Laut AS pada umumnya 10 hingga 20% lebih besar dari kapal-kapal Tiongkok.
Tetapi keunggulan nyata Angkatan Laut AS terletak pada kapal induk dek besar dan kapal serbu amfibi.
Angkatan Laut AS memiliki 11 kapal induk seberat 100.000 ton atau lebih, dan sembilan kapal angkut amfibi kelas Wasp dan Amerika (tidak termasuk USS Bonhomme Richard, yang musnah pada Juli akibat kebakaran besar).
Adapun China memiliki dua kapal induk sekitar 60.000 ton, dan hanya sekarang membangun transportasi amfibi pertamanya, Type 075.
5. China mempercepat pembangunan kapal induk
China telah membuat keuntungan yang mengesankan selama empat dekade terakhir dan terus mengejar ketinggalan dengan Angkatan Laut AS.
PLAN telah menurunkan dua kapal induk dan kemungkinan akan membangun kekuatan tambahan sekitar enam sampai delapan kapal induk.
Ini akan meminimalkan kesenjangan tonase.
Dikabarkan, China akan membangun lebih banyak kapal amfibi Type 075, dan ada laporan tentang kapal induk serbu Type 076 yang baru.
Menurut laporan Pentagon, pada akhir bulan lalu, China telah meluncurkan dua kapal perusak Type 052D baru dan dua kapal penjelajah Type 055.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan.ID dengan judul asli"5 Fakta militer China terbesar di dunia versi Pentagon"