Find Us On Social Media :

Jadi Alasan Israel Mati-matian Kuasai Yerussalem, Konon Sisa-Sisa Istana yang Berhubungan dengan Kerajaan Sulaiman Telah Ditemukan Usianya Sudah 2.500 Tahun, Ini Penampakannya

By Afif Khoirul M, Sabtu, 5 September 2020 | 08:56 WIB

The Dome of Rock dan masjid Al Aqsa.

Intisari-online.com - Agresi besar-besaran yang dilakukan Israel di tanah Palestina telah membuatnya menduduki sebagian dari Yerussalem.

Yerussalem sendiri awalnya merupakan bagian dari Palestina, namun kini wilayah itu terbagi dua oleh Israel dan Palestina.

Bisa dikatakan Yerussalem merupakan kota yang cukup sakral yang dikeramatkan oleh umat Muslim, Yahudi, dan Nasrani.

Sementara itu, Israel juga mati-matian memperebutkan wilayah Yerussalem, karena secara terselubung mengingcar Kuil Sulaiman/Solomo yang konon tersimpan di kota itu.

Baca Juga: Beda Jauh, Jika Anak Kembar Albino di Wonogiri Viral dan Sering Diajak Swafoto, di Tempat Ini Orang-Orang Albino Diburu, Dibantai, dan Diambil Organnya untuk Ilmu Sihir

Banyak dugaan di mana beberapa peninggalan dan jejak Sulaiman ada di Yerusalem, hal ini dilihat dari dinding yang dibangunnya di sekitar Yerusalem.

Dekorasi batu dalam bentuk dua Bintang Daud yang saling bertautan yang dikenal oleh umat Muslim dan orang Yahudi sebagai Khatam Suleiman.

Selain itu diyakini dinding tersebut berfungsi untuk melindungi kota dari roh jahat. Simbol ini telah dikaitkan dengan kekuatan supranatural dan perlindungan sejak zaman kuno.

Lalu benda yang paling dicari selain hartanya adalah peninggalannya seperti kuil suci yang menurut rumor kini tengah diincar oleh bangsa Israel dan diyakini tersembunyi dibawah masjid Al Aqsha yang hingga kini kebenarannya tidak dapat dipastikan.

Baca Juga: Israel Sudah Legalkan Ganja untuk Medis, Ternyata Warganya Masih Tak Puas, 'Hujan' Ganja pun Terjadi di Lapangan Tel Aviv

Dalam literatur kuno Temple of Solomon atau Kuil Sulaiman yang dikenal dengan Haikal Sulaiman juga masih menjadi misteri meski umat Yahudi meyakini keberadannya di bawah masjid Al-Aqsha.

Selumnya pendapat tersebut sudah mendapat banyak bantahan salah satunya dari Israel Finkelstein arkeolog dari universitas Tel Aviv yang tak meyakini keberadaannya disana.

Sementara itu, secara mati-matian Israel hal yang diinginkan Yerussalem itu tampaknya telah ditemukan, hal itu diumumkan oleh sekelompok Arkeolog di Yerussalem.

Menurut Daily Mirror Jumat (4/9/20), Sebuah istana yang menghadap ke jantung Yerussalem ditemukan.

Bangunan itu berdiri di luar tembok kota kuno itu, diyakini sebagai bagian dari Kuil Sulaiman yang telah hancur pada 586 SM.

Namun, beberapa jejaknya masih ada, sejenis batu yang terikat erat dengan Raja Yehuda dan Israel.

Baca Juga: Israel Akhirnya Luluh Izinkan AS Jual Jet Tempur F-35 pada UAE, Tapi Liciknya, F-35 yang Dijual pada UAE Tak Akan Seistimewa Milik Israel

Yaakov Billig, yang melakukan penggalian itu mengatakan, "Proto-Aeolian" ini adalah ciri khas bangunan kerajaan, kemungkinan itu adalah milik sang raja.

Bagian-bagian itu ditemukan oleh arkeolog dengan sangat rapi, terkubur di dalam tanah.

"Pada titik ini, sulit mengatakan siapa yang menyebunyikan ibu kota dan bagaimana mereka melakukannya," kata Billig.

"Tidak ada keraguan bahwa ini adalah misteri di situs tersebut, kami sedang mencari solusinya," imbuhnya.

Para ahli meyakini, istana itu dibangun di beberapa titik, antara pengepungan Asiria yang gagal atas Yerussalem pada 701 SM, dan penghancuran oleh Babilonia sekitar 586 SM.

Selama waktu itu, Yerussalem diperintah oleh delapan raja yang berbeda, lima di antaranya disebutkan dalam alkitab sebagai nenek moyang kristus.

Baca Juga: UEA Bakal Makin Dikutuk Negara Islam, Bangun Fasilitas Khusus Agar Israel Makin Mudah Awasi Negara yang Paling Lantang Bela Palestina Ini

Hubungan raja-raja kuno ini, memiliki kemiripan dengan koin lima syikal Israel modern.

Istana itu dibangun, di luar tembok suci, yang mencerminkan tingkat kepercayaan ungkap para ahli.

Artefak dari istana yang diukir dari batu kapur lunak, akan dipamerkan di Yerussalem dalam beberapa hari mendatang.

Profesor Bilig mengatakan, "penemuan ini membuktikan kebangkitan di kota semacam jalan keluar dari tembok periode Bait Suci pertama setelah pengepungan Asiria."