Find Us On Social Media :

Ingatlah Indonesia, Tiongkok akan Selalu Bermuka Dua Soal Laut China Selatan, Berlagak Tawarkan Proposal Pembangunan, Sambil Pura-pura Tuli Soal Klaim Ngawurnya di Laut Natuna

By Maymunah Nasution, Jumat, 4 September 2020 | 17:14 WIB

Lokasi pulau Natuna.

Jika suatu saat Indonesia mau bergabung dengan SRMA, maka hak kedaulatan maritim atas Zona Ekonomi Eksklusif di perairan Natuna akan hilang.

Pasalnya, akan ada pihak berwenang yang mengurusi sumber daya alam, sehingga perairan Indonesia yang kaya itu akan direbut oleh China, yang akan mulai mengeksplorasi wilayah yang mereka klaim jadi wilayah 'gabungan'.

Langkah Presiden Joko Widodo dalam memperkuat posisi Indonesia cukup bagus, yaitu fokus dalam tiga hal: turisme maritim, energi dan pertahanan Natuna.

Jakarta memang lebih tertarik mengembangkan Pulau Natuna menjadi sumber cuan daripada bergabung dengan CHina.

Baca Juga: Bukannya Tersiksa Atau Menderita, Narapidana yang Dijebloskan ke Dalam di Dalam Penjara Ini Justru Bahagia, Bahkan Mereka yang Enggan Keluar dari Penjara Itu, Ini Alasannya

Tingkah China yang nakal susupi Natuna untuk 'memancing' baik memancing ikan maupun memancing kerusuhan telah sebabkan meningkatnya aktifitas penegak hukum diterapkan oleh Indonesia.

Tidak bisa tidak, kita sudah melihat China sebagai ancaman, sehingga jika Jakarta tiba-tiba bergabung dengan China maka akan banyak pihak oposisi yang naik pitam.

Inilah sebabnya Indonesia harus ingat untuk tidak bergabung dengan China dalam proyek Laut China Selatan atau Laut Natuna Utara.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini