Advertorial
Intisari-Online.com -Sebuah laporan yang dirilis Departemen Pertahanan Amerika Serikat sebut Indonesia bakal jadi pangkalan militer China. Benarkah?
Sebuah laporan resmi yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah membuat gempar banyak pihak.
Pihak yang paling dibikin kalang kabut atas laporan tersebut tentu saja adalah China.
Negara yang kini berseteru dalam berbagai bidang dengan Negeri Paman Sam.
Apalagi dalam laporan tersebut diuraikan seberapa kuat militer China saat ini, yang bahkan disebut telah melampaui militer AS.
Tak cukup sampai di situ, laporan resmi Pentagon tersebut juga bagaimana China berencana membangun pangkalan militer di beberapa negara di dunia.
Yang lebih mengejutkan, khususnya bagi warga Indonesia, adalah munculnya nama Indonesia dalam daftar negara calon pangkalan militer China.
Tentu saja laporan tersebut tidak dapat dipandang sebelah mata karena dikeluarkan oleh lembaga resmi AS. Namun, apa jawaban pemerintah Indonesia?
Menteri Luar Negeri ( Menlu) Retno Marsudi menegaskan, Indonesia tidak akan menjadi pangkalan militer negara mana pun, termasuk China.
Hal itu ia katakan terkait laporan tahunan dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon yang menyebut China tengah mempertimbangkan membangun fasilitas jaringan logistik di kawasan Asia dan Afrika.
"Wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara mana pun," kata Retno melalui telekonferensi, Jumat (4/9/2020).
Sebuah jawaban yang tentunya 'mematahkan hati' pemerintah China yang bisa jadi benar-benar mengharapkan Indonesia jadi salah satu titik pangkalan militernya.
Dilansir dari Kompas.tv, laporan tahunan Pentagon menyebutkan, China berencana membangun fasilitas logistik untuk militer di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Dalam laporan 200 halaman yang disampaikan pada Selasa (1/9/2020) itu disebutkan beberapa negara yang akan dijadikan pangkalan logistik oleh China.
Negara-negara itu yakni Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Sri Lanka, Pakistan, Uni Emirat Arab, Kenya, Syecelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan.
Laporan Pentagon juga menyebutkan, pangkalan yang ada di Djibouti, Afrika Timur, untuk kepentingan China di Pangkalan Angkatan Laut Ream, Kamboja.
Selain itu, kemungkinan jangkauan ke Namibia, Vanuatu, dan Kepulauan Solomon.
Rencana itu dinilai Pentagon bisa mengganggu operasi militer AS dan berpotensi melancarkan serangan China ke Amerika Serikat.
"RRT kemungkinan besar sudah mempertimbangkan dan merencanakan tambahan fasilitas logistik militer luar negeri untuk mendukung angkatan laut, udara, dan darat," tulis laporan tahunan Pentagon yang dirilis di situs resmi Departemen Pertahanan AS, Selasa (1/9/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanggapi Laporan Pentagon AS, Menlu: Indonesia Tak Bisa Dijadikan Basis Militer Negara Mana Pun".Penulis : Sania MashabiEditor : Diamanty Meiliana